Pekanbaru Pos Riau
Related Articles
BANTAN (pekanbarupos.co)– Sebagai tempat tinggal dipinggiran sungai(pesisir) yang mencari nafkah untuk menghidupi keluarga untuk makan sehari hari bersumber dari air, diantaranya ikan, udang dan lain sebagainya warga di sepanjang sungai kembung kecamatan Bantan keluhkan adanya dugaan limbah tambak udang yang mencemari air sungai.
Sebagian warga suku asli bertempat tinggal disungai kembung, kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis sering mengeluhkan dengan ulah pengusaha tambak udang yang diduga membuang limbahnya ke aliran sungai.
Hal ini diungkapkan salah satu warga suku asli yang tinggal dipinggiran sungai Kembung, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Riau kepada awak media Selasa (15/8/2023).
Pasalnya, diduga limbah dari tambak udang tersebut dibuang ke aliran sungai kembung sehingga mengalami pencemaran di aliran sungai hingga penghasilan warga suku asli atau akit tersebut itupun jauh berkurang dari sebelumnya.
“Diduga pengusaha tambak udang ini membuang limbahnya ke aliran sungai. Hal ini sering kami alami, sehingga hasil tangkapan kami, seperti hasil dari menjala udang, menjaring ikan dan lain sebagainya jauh berkurang, apalagi banyak udang yang mati akibat air yang tercemar,”jelas Bondeng warga sungai kembung ini.
Itu sangat merugikan kami warga yang tinggal di pinggiran sungai ini, bahkan biasanya hasil tangkapan lumayan, kini sangat jauh berkurang diakibatkan limbah tersebut.
Kendati demikian, kami sangat berharap agar hal ini tidak terus terulang lagi. Dan bagi pengusaha tambak udang harus membuang limbahnya ketempat yang dibuat oleh mereka sendiri.
“Untuk itu, kami warga sungai kembung sangat berharap kepada Pemerintah atau Dinas terkait Bengkalis harus serius dan tegas dengan menegur atau memberikan sangsi soal pembuangan limbah ke sungai kembung ini, pasalnya dampak ekonomi kami yang mencari makan disungai ini,” pungkasnya (Andi).
