Senin , 13 Januari 2025
Mayat seorang perempuan mengapung di sungai.ist

Warga Rupat Geger, Penemuan Mayat Perempuan Mengapung di Sungai

RUPAT (pekanbarupos.co) – Ditemukan dalam keadaan tenggelam seorang wanita berinisial AS (44) Tahun, tempat kejadian di sungai selat morong Desa Pangkalan Nyirih Kecamatan Rupat Bengkalis, Selasa (20/02).

Kapolsek Rupat, AKP Siswoyo saat dikonfirmasi awak media membenarkan atas adanya penemuan mayat seorang perempuan mengapung yang membuat masyarakat Desa Pangkalan Nyirih Geger atas hal tersebut.

Mayat yang ditemukan di sungai selat morong Desa Pangkalan Nyirih, berinisial AS berusia (44) Tahun, yang merupakan warga Desa Titi Akar,” kata AKP, Siswoyo via Whatsapp.

Kronologis kejadian, Pada hari selasa tanggal 20 Februari 2024, sekira pukul 06.00 wib. Saksi D terbangun dari tidur dan melihat bahwa korban yaitu istrinya sudah tidak berada dirumah.

Lalu saksi D mencari tahu keberadaan korban di seputaran lingkungan tempat tinggalnya di jalan dusun I Sei Yap tengah Desa Pangkalan Nyirih Kecamatan Rupat Bengkalis, namun korban tidak ditemukan.

Hingga pukul 08.00 Wib saksi D mempertanyakan pada seputaran jembatan pangkalan nyirih yaitu pada saudara haji AS yang mana korban sering berjalan kaki tiap paginya.

Lalu para saksi mencari di seputaran jembatan dan mendapati sendal karet warna cream yang digunakan oleh korban berada di tepi jembatan dengan posisi sendal mengarah ke sungai.

Sehingga para saksi menduga bahwa korban terjun ke sungai tersebut. Ditambah atas keterangan saksi saudara W dan saudara J bahwa korban ada bercerita bahwa korban sudah tidak kuat dengan penyakit yang dialami dan terbesit untuk bunuh diri, namun saksi selalu mengatakan agar korban kuat dan mencari pengobatan.

Lalu para saksi melakukan pencarian pada arus sungai tersebut. Sekira pukul 10.00 wib tepatnya di sungai Selat Morong mayat ditemukan dalam keadaan mengapung dengan pakaian baju warna pink. Lalu para saksi melakukan evakuasi terhadap korban dan membawa korban ketempat kediaman.

Setelah dilakukan kordinasi dengan pihak puskesmas, korban dilakukan pemeriksaan visum et repertum dan tidak ditemukan luka kekerasan atas kematian korban dan diduga murni meninggal karena tenggelam.

Lalu tim unit reskrim mempertanyakan kepada pihak korban mengenai tindak lanjut berupa otopsi, namun pihak keluarga yaitu suami korban D menyatakan tidak perlu dilakukan otopsi dan menerima bahwa kematian korban murni bunuh diri dan bersedia membuat surat pernyataan penolakan otopsi. (mil)

 

About Linda Agustini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *