Rabu , 26 Maret 2025

Ibu Korban Penganiayaan Selebgram Menangis Minta Keadilan

PEKANBARU (pekanbarupos.co)- Wenny Mulyono, ibu dari Alisa (17), korban dugaan penganiayaan oleh selebgram Cut Salsa, Rabu (22/1/2025) di Pekanbaru tak kuasa menahan tangis.

Beberapa kali memberikan keterangannya, Wenny Mulyono, didampingi kuasa hukumnya, Bayu Saputra, SH, dan Ilham, SH, menangis dan memohon keadilan atas kasus yang menimpa anaknya.

Ia merasa anaknya tidak hanya menjadi korban kekerasan, tetapi juga dikriminalisasi oleh aparat penegak hukum.

Kasus ini bermula dari insiden di JCo Cafe, Mal SKA Pekanbaru, pada tahun 2023. Saat itu, Alisa, yang masih di bawah umur, diduga menjadi korban penganiayaan oleh Cut Salsa.

Namun, alih-alih mendapatkan keadilan, Alisa justru ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polresta Pekanbaru.
Wenny, yang hadir bersama kuasa hukumnya, Bayu Saputra, SH, dan Ilham, SH, mengungkapkan bahwa Propam Polda Riau telah menemukan indikasi ketidakprofesionalan dalam penanganan kasus ini.

Berdasarkan surat Propam tertanggal 11 Juli 2024, disebutkan adanya dugaan rekayasa kasus dan kriminalisasi terhadap Alisa.

“Anak saya stres, Pak. Dia dibully, terganggu psikis dan mentalnya. Sekarang harus minum obat untuk menenangkan diri. Tolonglah, tegakkan hukum. Saya sangat kecewa dengan penyidik Polresta Pekanbaru, jaksa, dan pengadilan,” ujar Wenny dengan air mata yang tak henti mengalir.

Surat Propam Polda Riau juga menyebutkan adanya pelanggaran disiplin oleh Iptu Irfan Riyadi Putra, yang menjabat sebagai Kasubnit PPA Sat Reskrim Polresta Pekanbaru.

Kabid Propam Polda Riau, Edwin Sengka, juga telah mengeluarkan tembusan surat kepada Kapolda Riau dan Irwasda Polda Riau untuk menindaklanjuti temuan tersebut.

Sementara itu, sidang terhadap Cut Salsa berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru pada hari yang sama dengan agenda mendengarkan keterangan saksi-saksi.

Sidang ini dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim Hendah Karmila Dewi, SH, MH, dengan anggota Sugeng Harsoyo, SH, MH, dan Jhonson Fredi Erson Sirait, SH.
Bayu Saputra, SH, MH, dari LBH Pemuda Sahabat Hukum Indonesia, selaku kuasa hukum Alisa, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperjuangkan keadilan bagi kliennya.

“Kami tidak akan berhenti sampai kebenaran terungkap dan keadilan ditegakkan. Korban harus mendapatkan haknya, dan pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya,” tegas Bayu.

Kasus ini menjadi sorotan publik, mengingat status Cut Salsa sebagai selebgram dengan ribuan pengikut di media sosial. Banyak pihak berharap kasus ini dapat ditangani dengan transparansi dan profesionalisme, tanpa adanya rekayasa hukum.

Sementara itu, Wenny terus berharap agar keadilan segera berpihak kepada anaknya.

“Saya hanya ingin anak saya mendapatkan keadilan yang layak. Hukum harus ditegakkan,” harap Wenny.(nda)

About Syaifullah Syaifullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *