JAKARTA (pekanbarupos.co) – Dunia kerja hari ini tak lagi hanya menuntut ijazah, tapi juga kesiapan, mental, dan kemampuan membaca arah zaman. Di tengah arus besar perubahan itu, sekelompok anak muda asal Kabupaten Bengkalis yang tergabung dalam Ikatan Pemuda Mahasiswa Kabupaten Bengkalis (IPEMALIS) Jakarta memilih untuk tidak hanya menonton. Mereka bergerak belajar, berjejaring, dan berbagi inspirasi.
Melalui wadah IPEMALIS Learning Centre (ILC), para mahasiswa perantau ini rutin menggelar kegiatan pengembangan diri. Pada sesi ke-8, Jumat (17/9), mereka menghadirkan Webinar Nasional bertajuk “Strategic CV, Merancang Master CV yang Presisi untuk Lolos Seleksi Dunia Kerja (Perspektif HRD)”.
Bukan sekadar webinar biasa, kegiatan ini menjadi ruang nyata bagi para pemuda untuk memahami bagaimana menghadapi dunia kerja dengan strategi dan kepercayaan diri.
Di layar virtual, lebih dari seratus wajah muda dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera dan Jawa tampak serius menyimak pemaparan Mahandena Tifanda Luhzan, Team Leader Recruitment & Analyst Divisi Human Capital PT Hutama Karya (Persero). Ia berbagi rahasia tentang bagaimana sebuah CV yang presisi dapat membuka pintu karier di tengah ribuan pesaing.
“CV itu bukan sekadar daftar pengalaman, tapi cermin dari perjalanan dan nilai diri. Setiap kata di sana berbicara tentang siapa kita,” pesan Mahandena yang disambut antusias peserta.
Turut hadir mendukung kegiatan ini, Hadi Prasetyo, S.T., M.Si. mewakili Pemerintah Kabupaten Bengkalis, serta Ismadi Hasan, ST., MM, CHRP, praktisi Human Capital dan Dewan Pengawas IPEMALIS Jakarta.
Keduanya sepakat bahwa program seperti ini adalah bukti nyata bahwa generasi muda Bengkalis memiliki semangat untuk tumbuh dan berdaya.
“Kami ingin anak-anak muda Bengkalis tak hanya menjadi penonton, tapi pemain dalam pembangunan bangsa. IPEMALIS telah menunjukkan arah itu,” ujar Hadi dengan penuh keyakinan.
Kegiatan ini juga menghadirkan sesi live review CV, quiz digital, dan diskusi terbuka yang memungkinkan peserta mendapatkan umpan balik langsung dari praktisi HRD. Dalam evaluasi akhir, 87% peserta menyatakan sangat puas dengan kegiatan ini — angka yang bukan sekadar statistik, tapi bukti semangat belajar yang hidup di dada generasi muda.
Salah satu peserta, Melinda dari UIN Sunan Ampel Surabaya, menuturkan kesannya dengan mata berbinar.
“Saya jadi paham bahwa membangun masa depan bukan menunggu kesempatan datang, tapi menyiapkannya sejak sekarang,” ucapnya tulus.
Di penghujung acara, Muhammad Kasyful Asror, S.E., AWPS, Ketua Umum IPEMALIS Jakarta, menyampaikan pesan yang menutup kegiatan dengan kehangatan.
“Kami ingin setiap pemuda Bengkalis yang menuntut ilmu di rantau tidak hanya membawa nama daerah, tapi juga membawa nilai kerja keras, adab, dan semangat memberi manfaat. Itulah wajah Bengkalis yang sejati, “ungkapnya.
Dari Bengkalis untuk Indonesia
IPEMALIS Jakarta bukan sekadar organisasi mahasiswa. Ia adalah rumah ide dan harapan, tempat di mana anak muda Bengkalis belajar menjadi pemimpin masa depan.
Melalui program pendidikan, sosial, seni, dan budaya, IPEMALIS menumbuhkan semangat kolaborasi agar pemuda Bengkalis tak kehilangan jati diri di tengah hiruk pikuk ibu kota.
“Kami ingin generasi muda Bengkalis dikenal bukan karena asalnya, tapi karena kontribusinya,” tutur Asror menutup acara, disambut tepuk tangan virtual peserta yang menggelegar.
Dari ruang daring, dari hati para perantau, semangat itu mengalir: menjadi muda, belajar dengan tekun, dan pulang membawa cahaya untuk daerah dan negeri.(amr)