Pekanbaru Pos Riau
Related Articles
PELALAWAN (pekanbarupos.co) — Belum lagi genap setahun berdiri. Ternyata Institut Keislaman Tuah Negeri (IKTN) Kabupaten Pelalawan, eksistensinya sudah diperhitungkan. Hal ini terbukti, Paper (makalah,red) hasil karya Rektor IKTN Dr Afiq Budiawan, M.HI, akan dibahas pada panel Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 di UIN Walisongo Semarang.
“Alhamdulillah Paper Rektor IKTN Pelalawan menjadi salah satu yang terpilih dari 328 Paper yang lolos seleksi panitia AICIS ke-23 di UIN Walisongo, Semarang,’’jelas Sekretaris Yayasan Negeri Bertuah Riau, Dedi Azwandi, Jumat (26/1/2024) kemarin.
Menurut Dedi, pada Konferensi Internasional Tahunan Tentang Studi Islam ke-23 yang akan digelar UIN Walisongo Semarang Jawa Tengah pada 1-4 Februrari 2024 mendatang, Rektor IKTN Dr Afiq Budiawan, M.HI akan menyajikan Paper dengan “Controversy over the Prohibition of Christmas Celebrations in Merbau Village: Perspective on Religious Moderation Policy”.
‘’Hasil karya Rektor kami ini terpilih menjadi salah satu judul paper yang akan dibahas pada sesi invited panel AICIS Ke-23 tersebut. Seiring terpilihnya paper ini, IKTN juga mengharumkan nama Kopertais Wilayah XII Riau-Kepri yang membawahi 42 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Riau dan Kepulauan Riau,’’papar Dedi sambil menyebutkan Kampus IKTN beralamat di Jalan Lintas Timur Pelalawan-Jambi RT 002 RW 003 Dusun Tua Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau.
Informasi yang didapat lanjut Sekretaris yayasan yang membawahi IKTN ini, sebenarnya ada sebanyak 1.957 paper yang di submit ke panitia AICIS. Namun, hanya 328 paper yang terpilih untuk dibahas dalam AICIS 2024. ‘’Salah satunya dari Afiq Budiawan, Rektor IKTN,’’ujarnya.
Disebutkan, Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) tahun ini merupakan perhelatan ke-23 sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2000 lalu.
Kegiatan ini mengusung tema “Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues’, AICIS Ke-23 akan dilangsungkan di UIN Walisongo Semarang pada tanggal 1-4 Februari 2024.
Dilansir dari kemenag.go.id., Dirjen Pendidikan Islam, M. Ali Ramdhani, menyatakan bahwa tema AICIS 2024 diangkat sebagai respon terhadap adanya krisis kemanusiaan global yang belakangan terjadi di beberapa belahan dunia.
“Tema AICIS kali ini sangat menarik karena mengangkat tema tentang meredefinisi peran agama dalam krisis kemanusiaan global. Pemikiran dan paparan hasil-hasil penelitian para akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi peradaban dunia yang lebih baik,” jelas M Ali Ramdhani di Jakarta, Rabu (24/1/2024) lalu.
Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi mengapresiasi banyaknya paper yang di-submit kepada panitia untuk mengikuti event tahunan Kemenag ini.
“Meski dilaksanakan di awal tahun, penyelenggaraan AICIS 2024 mendapat respon yang luar biasa dari publik. Sebanyak 1.957 paper yang masuk ke panitia berasal dari 11 (sebelas) negara Afghanistan, Armenia, Egypt, Indonesia, Iraq, Malaysia, Morocco, Nigeria, Pakistan, dan Sri Lanka. Ini rekor sepanjang penyelenggaraan AICIS,” jelasnya.
Ketua Sterring Commite AICIS 2024, M. Mukhsin Jamil yang juga Wakil Rektor 1 UIN Walisongo menjelaskan, pihaknya telah melakukan seleksi terhadap ribuan paper yang masuk. Seleksi dilakukan dengan ketat untuk memastikan kualitas dan kelayakannya dibahas dalam even internasional.
Diantara karya ilmiah berkualitas tersebut, hanya 328 judul paper terpilih untuk dibahas dalam sesi panel AICIS Ke-23.
Dr. Afiq Budiawan, M.HI sebagai Ketua Tim pada paper ini, dengan didampingi Chair Prof. Dr Hj Mufidah Ch, M.Ag Guru Besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan beranggotakan Dr(can) Musa Thahir, M.Pd Warek I Institut Keislaman Tuah Negeri (IKTN).(amr)
