PEKANBARU (pekanbarupos.co) — Dari beberapa waktu belakangan ini Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) H Edy Natar Nasution SIp terus bergerak menggali informasi terkait kebutuhan masyarakat. Terutama terkait pelayanan, perekonomian, lapangan kerja, usaha serta hal lainya sesuai peran pemerintah untuk masyarakat.
Dari berbagai laporan dan kunjungan yang dilakukan, Gubri mengakui masih banyak menemukan permasalahan atau persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, dimana persoalan-persoalan itu tidak dipungkiri masih rendahnya peranan dan keseriusan dari pemerintahan yang maksudnya apa yang diprogramkan Pemprov Riau selama ini belum mencapai sasaran yang diharapkan.
Semua ini ungkap Gubri, juga tidak lepas dari lemahnya tenaga-tenaga di lingkungan pemerintahan selama ini dalam menyusun program dan mencari solusi apa yang dibutuhkan masyarakat sesungguhnya. Berdasarkan itu, Gubri meberikan peluang kepada berbagai ahli dari bebagai bidang di pemerintahan dan menantang para ahli dimaksud yang mampu mencarikan solusi untuk masyarakat bisa mengajukan jabatan bekerjasama dengan Pemprov Riau.
Tantangan itu disampaikan Gubri saat meninjau pembenihan rakyat kampung patin sekaligus meresmikan festival kampung patin di Desa Koto Mesjid, Kabupaten Kampar. Sabtu (25/11). Dimana dilokasi tersebut, Gubri menerima laporan dari masyarakat, usaha ikan patin di Kampung Patin cukup luar biasa yang produksinya mencapai 15 hingga 20 ton perhari. Artinya usaha ikan patin masyarakat di Kampung Patin cukup bagus dan menajnjikan.
Hanya saja, dalam berusaha itu masyarakat di Kampung Patin belum mampu memenuhi permintaan ikan patin. Hal itu akibat beberapa kendala yang dihadapi. Diantaranya terkait pakan ikan yang mahal yang menjadi masalah dalam menjalankan usaha. “Ini yang saya maksud, ditengah semua ini sudah bagus dan ada kendala ini yang harus dibantu pemerintah mencarikan solusinya. Selama ini kenapa tidak ini yang tidak diutamakan.
Maka itu, mohon maaf, ini lah yang selalu saya sampaikan pentingnya menempatkan seseorang itu pada ahlinya dan mampu menjalankan tugas sesuai keahliannya,” tegas Gubri. Jika memang ada sosok dipemerintahan yang mampu mencarikan solusi untuk permasalahan di usaha ikan patin masyarakat ini, maka itu ia berikan tantangan silahkan mengajukan jabatan. Dengan catatan jika tidak mampu siap diganti.
“Tidak ada salahnya, jika perlu dilelang jabatan ini, karena tujuannya memang mencari orang tang profesional dan mampu untuk melayani masyarakat. Pasaran ikan patin ini cukup bagus, dan jadi mata pencarian utama oleh masyarakat. Bahkan disetiap rumah wargapun memiliki kolam ikan yang menghasilkan. Wajib kita mendukung,” tegasnya.
Lebih jauh kata Danrem 031 Wira Bima ini, hal seperi ini selalu ia sampaikan dijajaran pemerintahan pemprov Riau. Baik dilingkungan pertanian, perkebunan dan lainya yang sangat efektif untuk jadi lapangan usaha bagi masyarakat. “Sebelumnya saya juga menegaskan seperti pelayanan di RSJ, dimana saat ini program berjalan dan pelayanan terlaksana dengan baik, meski sebelumnya ditegur dulu baru jalan.
Artinya, semua ini kembali pada awal penyusunan program, harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Jadi penggunaan APBD itu tepat sasaran. Mudah-mudah kedepan ini bisa jadi acuan dan momen untuk lebih baik lagi,” tutup Gubri.(dre)