PEKANBARU (pekanbarupos.co) — Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution tegaskan tidak ada anak-anak di Riau yang putus sekolah. Pasalnya, pendidikan ini sudah menjadi tanggungjawab pemerintahan.
Hal.itu ditegaskan Gubri, saat melakukan pertemuan dengan Satuan Tugas (Satgas) Pengentasan Anak Tidak Sekolah (PANTAS) Provinsi Riau, Rabu (3/1) sore lalu, yang terdiri dari Pelindung/Penasehat, Pembina/Pengarah, Penanggungjawab dan Pelaksana dengan tugas membantu pemerintah dalam percepatan pendataan dan fasilitasi pembinaan anak tidak sekolah di Provinsi Riau.
Gubri mengatakan, untuk sekolah atau pendidikan ini harus menjadi perhatian bersama yang jangan sampai ada anak putus sekolah atau anak tidak sekolah di provinsi Riau. “Tidak boleh ada anak didaerah kita ini yang tidak mengenyam pendidikan, karena itu bagian dari tanggungjawab pemerintah,” katanya.
Sebagai orang nomor satu di Bumi Melayu Lancang Kuning ini, ia berharap kepada Satgas PANTAS dapat memberikan dorongan untuk memperkuat serta mengatasi anak yang putus sekolah.
Selain itu, Satgas PANTAS dalam melaksanakan tugas juga mampu menjangkau di seluruh Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Riau kemudian dilakukan evaluasi dan memfasilitasi anak yang tidak sekolah ataupun yang putus sekolah. “Saya ingin mendorong kembali agar kinerja ini lebih ditingkatkan karena melakukan sesuatu pekerjaan itu butuh perjuangan,” ujarnya.
Mantan Danrem 031/Wira Bima ini, juga berpesan kepada tim Satgas PANTAS mendata, memvalidasi dan sekaligus memfasilitasi anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah. “Tidak cukup hanya mendata dan memvalidasi namun juga mereka harus difasilitasi agar mereka mengenyam pendidikan,” katanya.
Sementara Ketua Satgas PANTAS Riau Pahmijan mengatakan bahwa setiap masyarakat berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan kesempatan mengembangkan diri menurut UUD 1945. Namun demikian, hal ini tidak mudah untuk diwujudkan, banyak motif masalah yang melatarbelakangi. “Diantaranya permasalahan ekonomi, lingkungan, kurangnya minat, sosial, internal keluarga dan sosial jadi beberapa faktor penyebab anak putus sekolah dan tidak bersekolah,” ujarnya.
Pahmijan menuturkan, luasnya daerah di Provinsi Riau membuat Dinas Pendidikan kesulitan mengatasi masalah ini, karena itu butuh pula dukungan berbagai pihak. “Satgas PANTAS yang terdiri dari berbagai pihak dari berbagai daerah di Riau diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan anak tidak sekolah sehingga dapat dientaskan,” pungkasnya.(dre)