Sabtu , 2 November 2024
Jalinsel, Pangkalan Kasai - Lubuk Kandis, tepatnya poros desa Puntianai - Batupapan kondisinya masih berbentuk tanah merah sehingga jika musim hujan bak adonan lumpur.har

Protes Jalinsel Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Ancam Aksi Blokade Jalan

INHU (pekanbarupos.co) — Sungguh miris jika kita menyaksikan kondisi jalan lintas selatan (Jalinsel) akses pangkalan Kasai – Lubuk Kandis yang menghubungkan dua Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau ini. Dua Kecamatan yang dimaksud ialah Kecamatan Batang Cenaku dan Seberida.

Misalnya saja yang terjadi di poros desa Bandar Padang Kecamatan Seberida ini, sepanjang mata memandang, berkilo kilo nampak ratusan lubang aspal menganga menghantui keselamatan para pengedara. Kemudian, dilain tempat, poros desa Aurcina – Puntianai – Batupapan hingga Desa Cenaku Kecil Kecamatan Batang Cenaku juga tak ubahnya seperti adonan lumpur karena kondisi tanah disini masih berupa tanah merah.

Instansi terkait begitu juga para wakil rakyat yang duduk di Provinsi seakan acuh dengan semua ini. Sehingga, masyarakat di 2 Kecamatan ini selalu menggerutu tatkala musim hujan tiba jalan sulit dilalui baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat.

Karena kecewanya, sejumlah masyarakat sempat berniat dan mengancam akan memblokade jalan. Sebagai aksi protes terkait hancurnya kondisi Jalinsel, mereka juga berniat membuat patung pocong di sejumlah titik terparah.

“Apa perlu kami buat aksi blokade jalan dan memasang patung pocong seperti tahun dulu agar bapak bapak kita yang duduk dikursi empuk kantor Dinas PUPR dan DPRD Provinsi Riau turun kelokasi,” ujar warga yang mengaku bernama Yanto saat melintas di jalan remuk itu, Selasa (16/1/2024) sambil menceritakan zaman dahulu masyarakat pernah membuat aksi itu di Poros desa Aurcina – simpang Dk2 karena jalan lululantah tak bisa dilewati kendaraan hingga berhari hari.

Kala itu, kata dia, aksi pasang patung pocong itu kemungkinan besar di pasang oleh warga yang tidak diketahui siapa orangnya sebagai bentuk kekesalan yang sangat mendalam. Patung itu, kemungkinan dimaksudkan olehnya sebagai simbul ibarat para wakil rakyat telah mati.

Dirinya juga menyebut, disepanjang jalan yang rusak mulai dari desa Seresem – Bandar Padang hingga beberapa poros desa di Kecamatan Batang Cenaku nampak terpajang Alat Peraga kampanye (APK) seperti baleho sejumlah para calon legislatif (caleg) tingkat Provinsi. Tak hanya caleg, incamben yang kembali ikut kontestasi Pileg juga memasang baleho yang mewarnai Jalinsel.

“Tengok saja di sepanjang jalan itu, caleg DPRD Provinsi, wajah mereka terpampang di baleho. Apa mereka tak malu dengan kondisi jalan ini sementara mereka sebagian masih menjabat selaku Dewan,” ucapnya.

Masyarakat lainnya juga menyebut, kondisi Jalinsel saat ini perlu adanya perhatian serius oleh para pemangku kebijakan. Jika lama di anak tirikan, kata dia, warga tak percaya lagi dengan kinerja anggota DPRD provinsi Riau sebagai penyambung aspirasi masyarakat.

“Kami ingin ada wajah baru yang berdomisili di Kabupaten Indragiri Hulu dapat duduk di kursi DPRD Provinsi. Hal itu agar beliau mampu mengawal aspirasi kami yang tinggal di Kecamatan ini, ” ujarnya. Selain ditujukan kepada DPRD Provinsi Riau, warga juga berharap akses jalan yang terletak di pangkalan Kasai – Lubuk Kandis dapat diperbaiki dan dilanjutkan kembali pengerjaan Rigit oleh Pemprov Riau.

” Aspal yang sudah rusak mohon ditambal sulam kembali. Dan yang belum tersentuh pembangunan Rigit (beton) ataupun aspal agar ditahun 2024 ini digelontorkan dana agar masyarakat menikmati jalan yang mulus ” ucap warga dengan harapan ekonomi masyarakat lebih menggeliat dengan adanya akses jalan yang memadai.

Arbain, salah seorang aktivis juga mengatakan, terkait Jalinsel saat ini memang butuh perhatian serius dari Pemerintah dan legislatif, mereka hendaknya saling berkalaborasi untuk pembangunan infrastruktur jalan. “Itu bapak bapak dan ibu Caleg kita coba jangan hanya pasang baleho. Mereka coba merogoh kocek pribadi untuk menutup ratusan lubang itu. Dan juga para pelaku usaha dan koorporasi saling bahu membahu merawat jalan ini,” singkatnya.(har)

 

About Linda Agustini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *