Senin , 24 Maret 2025

MUI Kuansing Gelar Seminar Pendidikan, Bentengi Generasi Muda dari Penyakit Masyarakat

 

KUANSING (pekanbarupos.co)– Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) menggelar seminar pendidikan di aula Kantor Kementerian Agama Kuansing, Rabu (15/1).

Seminar pendidikan yang mengangkat tema “Usaha Kolaboratif Sebagai Tanggungjawab Bersama Dalam Menyikapi Dinamika Pergaulan Remaja Saat ini Bagi para Pendidik dan Dai” ini dibuka oleh Kepala Kemenag Kuansing Drs H Efrion Efni.

Dalam arahannya, Drs H Efrion Efni mengucapkan terima kasih kepada MUI Kuansing yang telah berperan aktif membicarakan tentang kondisi umat khususnya kaum remaja.

“Kita mengimbau kepada dai agar tidak merasa puas hanya dengan bagusnya pesan-pesan ceramah atau pengajian. Tetapi hendaknya punya target agar umat ini berubah menjadi lebih baik,” harapnya.

Sementara Ketua MUI Kuansing Dr H Bakhtiar Saleh mengatakan kegiatan seminar pendidikan ini bertujuan agar para guru agama dan dai mempunyai konsep yang baik sebagai usaha untuk membentengi generasi muda dari penyakit masyarakat saat ini.

“Khususnya untuk generasi muda kita agar terhindar dari penyakit-penyakit masyarakat yang sedang sangat berkembang saat ini,” katanya.

Masih kata Dr Bakhtiar, kegiatan ini juga dalam rangka membantu masyarakat dalam upaya mencegah perbuatan keji dan munkar di tengah masyarakat. Karena itu sebagai tanggung jawab bersama.

“Karena amar ma’ruf nahimunkar merupakan tugas kita bersama,” katanya.

Sementara Ketua Panitia Seminar Pendidikan Seprion MPd mengatakan bahwa peserta seminar pendidikan 35 orang guru, terdiri 20 orang guru PAI SMA dan 15 orang guru PAI SMK sek Kuansing.

“Ditambah dengan pengurus MUI kabupaten dan utusan dari MUI kecamatan se Kuansing,” katanya.

Seminar pendidikan ini katanya, digelar oleh kolaborasi dua komisi, yakni Komisi Pendidikan dan Komisi Kominfo MUI Kabupaten Kuansing. Ia menambahkan tujuan seminar pendidikan ini adalah untuk mencari solusi dari permasalahan remaja saat ini.

Ia berharap dengan adanya seminar ini para guru-guru agama yang bertugas di SMA dan SMK merasa ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama dalam mencarikan solusi dari permasalahan permasalahan remaja terkini.

“Makanya kita ambil tema usaha kolaboratif. Sehingga semua merasa bertanggungjawab mencari solusi masalah remaja saat ini,” katanya.(cil)

About Syaifullah Syaifullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *