PEKANBARU (pekanbarupos.co)– Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Herjawan, SIK., MH., M.Hum, tampil sebagai pembicara kunci dalam acara yang digelar di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dengan tema “Mewujudkan Generasi Inovatif, Inspiratif, Berdaya Saing, dan Mencerahkan Semesta” yang berlangsung di Jalan T. Tambusai, Kota Pekanbaru, Sabtu (19/4/2025).
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Rektor UMRI Dr. H. Saidul Amin, Wakil Rektor I Dr. Wirdati Irma, Wakil Rektor II Dr. H. Baidarus, MM., M.Ag, Ketua PWM Riau Dr. Hendri Sayuti, M.Ag, para PJU Polda Riau, serta 338 calon wisudawan Universitas Muhammadiyah Riau.
Dalam pidatonya, Kapolda Riau menyampaikan pesan yang sangat penting kepada para mahasiswa UMRI. Ia menegaskan etika dan kebiasaan baik bukan hanya merupakan dasar bagi pribadi yang unggul, tetapi juga berperan dalam membentuk habitus yang melahirkan karakter yang kuat – sebuah karakter yang lahir dari kesadaran, bukan paksaan.
Di tengah dunia yang terus berkembang dan dilanda polarisasi sosial, generasi muda dituntut untuk tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara sosial serta peduli terhadap lingkungan.
“Isu-isu seperti perubahan iklim, intoleransi, dan kebakaran hutan bukanlah sekadar tantangan, melainkan panggilan bagi para pemuda untuk bertindak,” katanya.
Konsep “Green Thinking” dan “Green Policy” menjadi fondasi yang sangat penting dalam membangun masa depan yang lebih baik. Mahasiswa tidak hanya diharapkan untuk menjadi profesional yang unggul, tetapi juga sebagai pemecah masalah yang mampu menyatukan ilmu pengetahuan dan kepedulian terhadap ekosistem.
“Dunia membutuhkan lebih dari sekadar orang pintar, dunia membutuhkan mereka yang peduli,” katanya.
Dengan menggunakan analogi “pohon yang tumbuh dari tunas”, beliau menggambarkan betapa pentingnya pembentukan karakter sejak dini. Kuliah bukan hanya soal menuntut ilmu, tetapi juga menyiramkan nilai-nilai kebaikan yang nantinya akan berkembang menjadi dahan kuat untuk masyarakat, daun yang rimbun untuk perlindungan, dan akar kokoh yang menopang masa depan.
Di akhir pidatonya, beliau mengajak mahasiswa untuk menjadi “jembatan”, bukan “tembok” yakni mereka yang membuka ruang dialog, kolaborasi, dan perubahan. Harapan bagi negeri ini terletak pada mereka yang siap menyongsong masa depan dengan semangat, keberanian, dan karakter hijau.
“Karena tanpa bumi yang sehat, tidak ada masa depan yang layak diperjuangkan,” katanya.
Kapolda Irjen Pol Herry Herjawan menyampaikan bahwa ia mengisi pembekalan kepada calon-calon wisudawan sebanyak 388. Ia juga memberikan pemahaman tentang bagaimana mencintai lingkungan dengan tiga hal yang sangat penting, diantaranya kesadaran akan global security sebagai mahasiswa, mereka harus paham tentang situasi global, regional, maupun nasional.
“Kemampuan untuk membangun komunikasi dan jaringan, yang saya sebut dengan habluminannas dan Implementasi etika lingkungan yang harus ditanamkan sejak dini,” katanya.
Ia melanjutkan, Keutamaan-keutamaan ini menjadi landasan utama saya dalam memimpin Polda Riau. Saya selalu menyebut tagline kami: Melindungi Tuah, Menjaga Marwah.
“Tuah di sini adalah kekayaan alam, budaya, serta kekayaan hewani dan nabati yang ada di dalamnya, yang harus kita jaga dengan sepenuh hati. Marwah itu sendiri adalah harga diri kita. Jika kita tidak menjaga Marwah ini, maka kita bisa merusak citra kita, baik di mata nasional maupun internasional “, ujar Irjen Herry.
Ia pun mengaku sangat senang bisa berbagi pengalaman dengan adik-adik mahasiswa calon wisudawan ini. Ia berharap mereka dapat terus berpikir rasional, berbicara dengan bahasa yang baik, dan melakukan perbuatan yang baik.
“Semua itu harus dilandasi oleh etika moral yang tinggi, yang pada gilirannya akan membentuk kebiasaan-kebiasaan positif yang menjadi karakter mereka. Kami berharap lulusan UMRI tidak hanya berhenti setelah meraih gelar, tetapi terus berkembang dan berkontribusi dalam menghadapi dinamika global, regional, serta tantangan zaman digital.” pungkas Herry.(fiq)