KUANSING (Pekanbarupos.co)–Sebanyak 236 jamaah calon haji (JCH) Kabupaten Kuantan Singingi mengikuti manasik haji akbar di areal Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kuansing, Senin (28/4).
Manasik haji akbar yang merupakan rangkaian kegiatan manasik haji bagi JCH Kuansing disambut antusias oleh jamaah yang tergabung dalam kloter 10 Embarkasi Batam.
“Alhamdulillah dari rangkaian simulasi pelaksanaan ibadah haji yang telah dipersiapkan panitia, secara keseluruhan berjalan lancar,” kata Plh Kepala Kemenag Kuansing Dr H Bakhtiar Saleh kepada Pekanbaru Pos, kemarin.
Dr Bakhtiar juga menilai bahwa jamaah sangat antusias mengikuti manasik haji akbar atau simulasi ibadah haji di Kantor Kemenag Kuansing.
“Jamaah sangat antusias tadi kita lihat. Alhamdulillah sebanyak 236 jamaah, semuanya bisa hadir,” katanya.
Ia menjelaskan pelaksanaan simulasi pelaksanaan ibadah haji melalui manasik akbar ini merupakan bagian dari pelayanan Kemenag dan sesuai dengan keinginan pemerintah agar pelaksanaan ibadah haji tahun ini bisa sukses.
“Bagian dari peningkatan pelayanan kepada jamaah agar pelaksanaan ibadah haji lebih baik dan sukses,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa dengan melihat kondisi cuaca di tanah suci yang pada musim haji tahun ini panas, maka JCH diminta untuk bisa menjaga kesehatan fisik dengan sebaik-baiknya.
Paling penting menurut Bakhtiar adalah bagaimana JCH bisa mengikuti alur atau arahan dari petugas selama pelaksanaan ibadah haji.
“Ikuti apa-apa yang diberikan selama manasik haji, nasehat-nasehat narasumber agar diikuti. Mudah-mudahan seluruh JCH bisa pulang dengan meraih gelar haji mabrur dan mabruroh,” ungkapnya
Manasik akbar kata Bakhtiar, diawali dengan pelaksanaan wukuf di Arafah yang dilaksanakan di halaman Kantor Kemenag Kuansing. Di sana jamaah melaksanakan berbagai agenda ibadah seperti mendengarkan khutbah, salat jamak dzuhur dengan ashar, dzikir dan lainnya.
“Praktik ibadah haji diawali dari umrah, armuzna hingga tahlul,” katanya.
Sementara Ketua kloter 10 BTH H Syafrialdi menyarankan agar semua jamaah kloter 10 BTH saling bekerja sama baik dengan ketua regu (Karu) maupun ketua rombongan (Karom).
“Mari yang berat sama kita pikul, yang ringan sama kita jinjing. Tidak ada bahasa kami orang Inhu atau Kuansing, yang ada jamaah kloter 10 BTH,” katanya.(cil)