Kamis , 10 Juli 2025

Berpisah di Tanah Suci, Tangis dan Doa Mengiringi Kepergian Reni Maifida Muhammad Zainal

Darul Quthni Nurhasan bersama Ketua Kloter 8 BTH, Pembimbing Ibadah H Muhammad Amin, Ketua Rombongan 1 Junaidi Awaluddin Purba dan lainnya mendoakan Reni usai di makamkan di Pemakaman Syara’i Mekkah Arab Saudi

MEKAH (pekanbarupos.co) –Duka mendalam menyelimuti hati seorang suami, keluarga, sahabat, dan kerabat dekat. Di Tanah Suci, tempat di mana doa-doa melangit, sosok perempuan tangguh, penuh cinta dan ketulusan, berpulang ke rahmatullah.

Reni Maifida Muhammad Zainal, calon jamaah haji asal Kabupaten Pelalawan, Riau, wafat dalam pelukan takdir yang telah ditentukan Allah, saat menunaikan ibadah haji bersama sang suami tercinta.

25 tahun hidup bersama, bahu membahu dalam suka dan duka, kini terhenti pada titik perpisahan paling sunyi, kematian. Sang suami, Darul, tak mampu menahan tangis saat mengenang perjalanan panjang hidupnya bersama almarhumah, yang dimulai sejak bangku kuliah di LAN RI Jakarta, tahun 1998.

Sejak awal, beliau telah menunjukkan sosok yang cerdas, tegas, tulus membantu siapa pun tanpa pandang bulu—suku, agama, kaya atau miskin, semua diperlakukan sama.

“Beliau itu kalau membantu, tak pernah tanya siapa kamu. Selama bisa, pasti dibantu. Meskipun pernah disakiti, difitnah, dizalimi, hatinya tetap lapang. Tangan tetap terulur. Bahkan kepada yang pernah menyakitinya,” kisah Darul, dengan mata berkaca-kaca.

Almarhumah dikenal luwes, ramah, dan mudah bergaul. Bahkan dengan orang yang baru dikenal sehari, ia sudah bisa membangun keakraban seolah telah bersahabat lama.

Namun di balik kelembutan itu, tersembunyi ketegasan. Jika ada yang mengusik, almarhumah tahu bagaimana bersikap. Tegas, tapi berwibawa, sehingga bukan hanya dihormati, tapi juga disayangi.

Dalam kehidupan keluarga, beliau adalah sosok ibu dan istri yang penuh perhatian. Anak-anak menjadi pusat dunianya, namun ia tidak lupa mendampingi suami dan keluarga besar kedua belah pihak. Masalah kecil tak dibiarkan menumpuk. Semua diselesaikan seketika dengan prinsip: hari ini harus tuntas.

“Kami punya tiga anak. Anak pertama perempuan, 24 tahun, kerja di BPJS Pekanbaru. Anak kedua laki-laki, kuliah di UIN Suska. Kembarannya sudah lebih dulu wafat, tahun 2022,” tutur Darul lirih.

Sambil mengenang masa lalu, Darul tak bisa menahan tawa kecil di sela kesedihannya. “Beliau lucu. Suka jajan, makan di luar bareng anak-anak. Tapi pendidikan agama tetap nomor satu. Beliau penyabar. Saya yang justru lebih cepat marah. Kalau beliau masak, rasanya juara.”

Perjalanan haji yang harusnya menjadi ibadah penuh kenangan, kini berubah menjadi kenangan terakhir. Tanpa firasat apa-apa, semua tampak baik-baik saja sejak keberangkatan hingga di Tanah Suci. “Saat thawaf, sa’i, sholat sunnah, semua kami jalani bersama. Tidak ada tanda-tanda apa pun. Tapi, mungkin, itulah caranya Allah menyiapkan kami. Diam-diam, Ia mengabadikan kebahagiaan kami sebelum perpisahan itu datang.”

Tak sedikit kawan bercerita, bagaimana almarhumah dikenal dan dikenang banyak orang, dari tukang parkir hingga pejabat, semua menyapa dan menghormatinya. “Saya cuma tersenyum. Kadang saya pikir, istri saya lebih terkenal dari saya,” ujarnya, menahan haru.

Almarhumah memang mengidap penyakit mag kronis dan tensi tinggi sejak lama, namun selalu menjaga dengan disiplin, termasuk dengan terapi air putih dan doa pagi hari. “Beliau jarang mengeluh. Kalau sakit, tetap semangat.”

Ketua Kloter 8 BTH, Deni Indra Jaya, menyampaikan bahwa Pemerintah akan menanggung pelaksanaan badal haji untuk almarhumah. Di maktab, doa bersama pun dilangsungkan untuk mengenang beliau.

Ya Allah, ampunilah dosanya, luaskan kuburnya, gantikan lelahnya dengan rahmat-Mu, tempatkan dia di sisi-Mu yang terbaik, bersama para shalihin. Limpahkan kekuatan dan kesabaran kepada keluarga yang ditinggalkan.

Seorang CJH wanita Kloter 8 BTH yang tergabung dalam rombongan 1 dan berada di regu 4 Kabupaten Pelalawan Reni Maifida bintu Muhammad Zainal (53) (Isteri dari CJH Darul Quthni Nurhasan) meninggal dunia sekitar pukul 03. 0 Waktu Arab Saudi (WAS) di RS. Abeer / Saudi National Hospital Makkah, Rabu, 21 Mei 2025/23 Dzulqa’dah 1446 H di Sholatkan setelah Zuhur di Masjidil Haram dan kebumikan di Pemakaman Syara’i Makkah Saudi Arabia pada hari yang sama.

CJH wanita dengan nomor paspor Nomor paspor E0638250 dan pemegang Visa nomor 6141503523 ini wafat di Mekkah Al Musyarrafah berawal dari keluhan muntah-muntah setelah makan. Memang CJH ini menurut suaminya setelah menjemur pakaian di lantai puncak mengeluhkan tidak enak badan. Apalagi paska melaksanakan umroh wajib secara sempurna merasa kecapean.
Setelah merasa kurnag enak badan lebih satu hari, Darul sempat menemani isterinya di kamar bersama beberapa CJH yang ada sekamar dengan isterinya.

Malam itu, setelah makan pisang beliau rahimahullah sempat muntah-muntah. Memang selalu begitu karena ada gangguan pada lambungnya.

Beberapa saat lewat tengah malam Darul terbangun mendengar suara tidak lazim dari isterinya yang berada di ranjang. Ia terbangun dan melihat mendengkur dan tangan kejang-kejang.

Meski agak panik Darul berusaha menghubungi jemaah yang lain untuk minta bantuan dari pihak medis.

Bantuan medis sempat diberikan seperti nafas buatan maupun dengan memompa dada CJH asal Kabupaten Pelalawan. Tapi, kondisi makin lemah.

Akhirnya setelah mobil ambulans datang wanita ini langsung dilarikan ke rumah sakit.

Meski sempat ditangani pihak rumah sakit. Namun takdir sudah ditetapkan, ia pun pergi selamanya di tanah suci. “Saya diserahkan anting-anting saja. Ini memastikan kalau isteri saya sudah tidak bisa diselamatkan lagi,”ungkap Darul mengenang detik-detik menegangkan sebelum kepergian isterinya untuk selamanya.

Dari Mekkah Al Musyarrafah cinta dan doa kami hantarkan bersamamu, Ibu Reni.

Langit Tanah Suci menjadi saksi kepergianmu dalam keadaan mulia. Imam Masjid Haram langsung memimpin sholat jasadmu. Kami bersama suami ikut mengusung langsung ke pemakamanmu.
Semoga husnul khatimah, wahai perempuan kuat yang penuh kasih dan ketulusan.(amr)

About Syaifullah Syaifullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *