Kamis , 10 Juli 2025

Kedepankan Kejujuran dan Tidak Gila Hormat Tolak Gelar Adat, SF Hariyanto : Belum Waktunya!

PEKANBARU (pekanbarupos.co)- Wakil Gubernur Riau (Wagubri) SF Hariyanto tolak pemberian gelar adat oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.

Penolakan tersebut bukan niat tidak menghargai LAM Riau maupun masyarakat Melayu, namun SF Haryanto merasa belum waktunya dan belum pantas karena selama menjabat Wakil Gubernur sehingga ia belum banyak berkontribusi untuk masyarakat maupun daerah Riau.

Secara pribadi dan sebagai putra daerah, SF Haryanto sangat menghormati Lembaga Adat Melayu Riau dan menjunjung tinggi adat istiadat melayu. Justru itu ketika ada pemberian gelar adat sebagai apresiasi tinggi seperti saat ini, ia mengedepankan kejujuran dan terbuka seperti apa adanya.

Tambah lagi, gelar adat itu bukan hanya sekedar gelar tapi merupakan marwah dan kebesaran melayu untuk menghormati para pemimpin yang berjuang untuk Riau dan negeri melayu khususnya.

Sehingga ia tidak mau asalan jika faktanya belum sesuai dengan apa yang ia lakukan. Secara tidak langsung SF Haryanto menunjukkan jika ia bukan sosok yang gila hormat, gila penghargaan kalau memang ia belum berbuat.

Kepada wartawan SF Haryoto mengaku, berterima kasih dan sangat mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau terkait pemberian gelar adat tersebut.

Hanya saja, memang kondisinya seperti itu, bahkan sejak dilantik Presiden Prabowo beberapa waktu lalu, ia mengaku belum banyak bisa berbuat untuk kemajuan Riau.

Ia juga tidak menampik, hal ini karena adanya keterbatasan kewenangan dalam menularkan program serta inovasi di Bumi Melayu Lancang Kuning ini. Maka itu ia belum mau karena tidak mau mengecewakan LAM Riau maupun masyarakat Riau.

“Saya mengapresiasi dan sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak LAM Riau yang berencana memberikan gelar adat kepada saya. Secara pribadi saya sangat terharu, cuma saya berpikir sepertinya belum pantas, karena belum terlihat kontribusi berarti dari pemerintahan untuk masyarakat Riau,” ujarnya.

Mantan Inspektur Investigasi Kementerian PUPR ini juga menegaskan, terkait hal ini bukan berarti Ia tidak semangat dan tanggung jawab untuk kemajuan Riau. Ia akan terus berjuang memberikan buah pemikiran dan kerja keras dalam mengabdi untuk masyarakat Riau. Justru ia berada di posisi saat ini tidak lain untuk masyarakat dan kemajuan Riau,

“Yang pasti semuanya tentu berproses, kinerja dapat terlihat setelah beberapa waktu bertugas. Yang jelas saat ini saya merasa belum banyak berbuat, jadi saya rasa belumlah pantas untuk saat ini.

Tapi, kedepan Insya Allah saya akan terus berjuang untuk masyarakat dan Riau, semua ini sesuai seperti yang selama ini saya lakukan dan mengabdi di pemerintahan untuk Riau.

Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pengurus LAM Riau yang telah berniat baik terkait pemberian gelar adat ini,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, sesuai wacana, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau akan mengelar Prosesi penabalan gelar adat yang dijadwalkan Sabtu, 5 Juli 2025, di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru.

Penabalan gelar adat ini, sebelumnya dilakukan melalui peminangan terhadap gubernur maupun wakil gubernur. Di mana untuk peminangan gubernur dilakukan secara adat pada Jumat (27/6/2025) lalu di kediaman resmi Gubernur Riau oleh pengurus LAM Riau.

Sedangkan untuk Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto, menolak karena belum waktunya dan merasa belum pantas mendapat gelar adat tersebut sesuai kontribusi yang belum banyak ia berikan selama menjabat.(dre)

About Syaifullah Syaifullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *