Jumat , 14 November 2025

Lapas Kelas IIA Bengkalis Beri Pembinaan Kerohanian Lintas Agama Bagi WBP

BENGKALIS (pekanbarupos.co) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bengkalis terus memperkuat komitmennya dalam membina kepribadian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui serangkaian program pembinaan kerohanian yang inklusif dan berkelanjutan, Selasa (21/10).

Kegiatan keagamaan itu dilaksanakan secara serentak yang melibatkan berbagai agama, diantaranya agama Islam, Buddha, Kristen dan Katolik.

Kegiatan ibadah persembahyangan rutin bagi WBP beragama Buddha diikuti oleh 28 orang dengan khidmat. Ibadah ini dirancang untuk memberikan pembinaan mental dan spiritual yang terarah, membantu WBP dalam merenungkan nilai-nilai luhur agama Buddha.

Pada waktu yang bersamaan, Masjid Al-Ihsan di dalam Lapas menjadi pusat kegiatan pengajian bagi 39 WBP Santri. Dimulai pukul 10.00 WIB, kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman agama Islam serta memperbaiki akhlak para santri melalui pembinaan keislaman yang intensif.

Sementara itu, sebanyak 75 WBP pemeluk agama Kristen/Katolik mengikuti ibadah gereja dengan penuh kesungguhan. Kegiatan yang dimulai pukul 09.30 WIB ini menjadi wadah bagi WBP untuk melakukan refleksi spiritual dan mendapatkan pembinaan mental yang sangat dibutuhkan dalam proses pembinaan di Lapas.

Seluruh rangkaian kegiatan pembinaan kerohanian ini dilaksanakan di bawah pengawasan ketat dari Komandan Jaga, anggota regu jaga, serta staf Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat). Pengawasan ini dilakukan untuk memastikan kegiatan berjalan aman, tertib, dan kondusif, sehingga tujuan pembinaan dapat tercapai secara optimal.

Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis, Priyo Tri Laksono, menegaskan bahwa pembinaan kerohanian adalah pilar penting dalam membentuk kepribadian WBP. Melalui pendekatan spiritual, diharapkan para warga binaan dapat meningkatkan kesadaran diri, memperbaiki perilaku, serta memiliki kesiapan mental yang kuat untuk kembali berintegrasi ke dalam masyarakat.

“Kami terus mendorong seluruh WBP untuk aktif mengikuti pembinaan rohani sesuai dengan keyakinan masing-masing. Pembinaan ini adalah bekal moral dan spiritual yang sangat berharga dalam proses reintegrasi sosial mereka,” ujarnya.

Rangkaian kegiatan pembinaan rohani ini berjalan dengan sukses, aman, dan tertib, serta mendapatkan sambutan positif dari para peserta. Lapas Bengkalis berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program pembinaan yang humanis, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan dengan prinsip Pemasyarakatan yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan. Dengan pembinaan yang komprehensif, diharapkan para WBP dapat menjadi individu yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat setelah masa pidananya berakhir.(Mil)

About Jun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *