BENGKALIS (pekanbarupos.co) – Kondisi jalan poros yang menghubungkan Desa Kembung Luar dan Desa Teluk Lancar, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, telah mencapai titik nadir. Jalan yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian masyarakat, kini justru menjadi penghambat utama aktivitas sehari-hari yang mengancam kesejahteraan warga.
Pantauan di lapangan pada Kamis (6/11) memperlihatkan kerusakan jalan yang sangat parah, membentang dari ujung jalan aspal di Dusun Limau Manis, Desa Kembung Luar, hingga perbatasan Desa Teluk Lancar. Lubang-lubang besar menganga di sepanjang jalan, menciptakan tantangan berat bagi pengendara roda dua maupun roda empat. Kondisi ini diperparah dengan genangan air setinggi lutut orang dewasa saat hujan, serta debu tebal yang mengganggu pernapasan saat musim kemarau.
Hidayat, seorang nelayan Desa Teluk Lancar, mengungkapkan keprihatinannya, “Jalan ini sudah bertahun-tahun rusak tanpa ada perhatian serius dari pemerintah. Kami sangat berharap agar jalan ini segera diperbaiki karena merupakan akses utama untuk mengangkut hasil perkebunan, kelautan, dan pertanian,” sebutnya.
Warga setempat juga menuturkan bahwa perbaikan berupa penimbunan batu kerikil sempat dilakukan menjelang Pemilu, namun material tersebut hanyut terbawa air hujan dan pasang besar, meninggalkan luka yang semakin dalam.
Kekecewaan juga diungkapkan oleh Fais, tokoh pemuda setempat, “Kami sudah mengadu ke Dinas PUPR Bengkalis untuk perbaikan melalui dana swakelola, tapi tidak ada respons dan realisasi sampai sekarang,” katanya.
Merasa tidak ada solusi dari pemerintah daerah, masyarakat kini mengadu kepada Presiden Prabowo Subianto melalui media sosial. Mereka berharap agar jalan di wilayah perbatasan NKRI ini diperbaiki melalui anggaran APBN. “Kami malu Pak Prabowo. Jalan kami rusak, tidak ada yang mau datang ke kampung kami,” keluh Fais dengan nada putus asa.
Sekretaris Desa Kembung Luar, Faizan, menjelaskan bahwa perbaikan jalan tersebut bukan kewenangan desa karena merupakan jalan poros kabupaten. Usulan perbaikan sudah sering disampaikan, termasuk permohonan dana swakelola ke Dinas PUPR Bengkalis.
“Namun, usulan kami tak kunjung terealisasi. Pemerintah desa adalah pihak yang paling bawah dan tidak memiliki kewenangan untuk mengambil kebijakan,” tuturnya dengan nada pasrah.
Pekanbaru Pos telah mencoba konfirmasi Kepala Dinas PUPR Bengkalis. melalui Sekretaris Dinas PUPR Bengkalis, Erdila Fitriyadi menjelaskan bahwa ruas jalan Pambang-Teluk Lancar sebenarnya masuk dalam usulan prioritas DAK. Namun, efisiensi anggaran di tingkat kementerian dan daerah menyebabkan program DAK fisik terdampak.
“Seharusnya tahun 2025 kita mendapat DAK sekitar Rp 65 miliar, termasuk ruas Pambang-Teluk Lancar. Namun, ada edaran baru dari kementerian yang mencoret seluruh DAK fisik. Meski demikian, Bupati Bengkalis melalui PUPR Bengkalis tetap berkomitmen untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan jalan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah,” jelas Erdila.
Kondisi Jalan Poros Kembung Luar-Teluk Lancar bukan hanya sekadar masalah infrastruktur, tetapi juga cerminan dari kurangnya perhatian terhadap wilayah perbatasan. Masyarakat berharap agar pemerintah pusat dan daerah segera bertindak untuk memperbaiki jalan ini, sehingga roda perekonomian dapat kembali berputar dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. (Mil)
Pekanbaru Pos Riau