KUALAKAMPAR (pekanbarupos.co) – Suasana haru dan bahagia menyelimuti Masjid Al-Falah, Desa Teluk, Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, saat satu keluarga berjumlah 8 orang resmi memeluk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat pada penghujung bulan Muharram 1447 H.
Momen ini bukan sekadar peristiwa biasa, melainkan salah satu bukti nyata bahwa hidayah adalah murni milik Allah, dan hanya Dia yang berhak memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Selasa (22/7/2025) malam yang hening menjadi saksi keluarga ini mendapatkan harta termahal berupa hidayah Islam. Mereka terdiri dari pasangan suami istri Bayu (43 tahun) dan Sarti (38 tahun), bersama anak-anak mereka: Glendi (21), Tora (19), Alen (18), Sunita (14), Abel (11), Nabela (9), dan si kecil Chadika (4).
Prosesi sakral ini dibimbing oleh Ustadz Abdurrahman, Lc, da’i pedalaman dari Markiz As-Sunnah Lipat Kain Kampar yang berdakwah di kawasan ini. Mereka melafazkan syahadat tanpa paksaan sedikit pun, di hadapan para saksi dari unsur pemerintahan dan tokoh masyarakat.
Kisah hidayah ini dimulai dari niat tulus salah satu anak mereka yang ingin memeluk Islam. Setelah ditelusuri, ternyata sang ayah dulunya adalah seorang Muslim, namun berpindah agama selama 20 tahun akibat pernikahan dengan seorang wanita beragama Buddha.
Melalui pendekatan hati dan penjelasan tentang keindahan Islam, lanjut Ustadz Abdurrohman, sang suami akhirnya bertaubat dan kembali ke Islam, disusul oleh istrinya yang dengan kesadaran dan keikhlasan juga memeluk Islam.
Tak berhenti di situ, keenam anak mereka pun akhirnya turut serta menyatakan keislaman. Sebuah keluarga delapan jiwa kembali kepada Allah, menjadi saksi bahwa Islam adalah cahaya yang mampu menyinari hati siapa pun yang diberi petunjuk oleh Nya.
Turut hadir dalam prosesi syahadat ini,
Kaur Bidang Kepegawaian Desa Teluk Kecamatan Kuala Kampar, Heriyanto, Penghulu Kecamatan Kuala Kampar Ustadz Nafis, Ketua MDI Ustadz Said Jakfar, Penyuluh Agama Ustadz Arif dan Ustadz Khoirul Dalik, Imam Masjid Al-Falah dan tokoh masyarakat setempat.
Acara berjalan khidmat dan penuh syukur. Harapan dan doa pun mengalir agar keluarga ini senantiasa istiqamah dalam agama Islam, diberikan kemudahan dalam mempelajari dan mengamalkan syariat, serta menjadi sumber inspirasi bagi lingkungan sekitarnya.
Tak lupa diserahkan pula paket hadiah tanda suka cita menyambut saudara seiman yang baru.
“Kami bersyukur dan merasa terhormat menjadi bagian dari perjalanan mereka kembali kepada Dienul Haq ini. Semoga Allah memberkahi mereka dan kami semua yang terus berjuang dalam dakwah di pedalaman,” ungkap Ustadz Abdurrohman.
“Hidayah adalah milik Allah, tugas kita hanyalah menyampaikan,”pungkas Ustadz Abdurrahman sambil mengatakan siang ini para muallaf didampingi untuk melaksanakan khitan salah syariat Islam bagi setiap muslim.(amr)
Pekanbaru Pos Riau