Selasa , 11 Februari 2025
 Warga Sungai Ara Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan Riau menggunakan rakit dan sampan untuk membeli air bersih karena akses jalan utama putus total direndam banjir.ist

 Harga Kebutuhan Melonjak, Warga Terdampak Kesulitan Air Bersih

PANGKALANKERINCI (pekanbarupos.co) — Dampak banjir sangat dirasakan masyarakat Desa Sungai Ara Kecamatan Pelalawan Kabupaten Pelalawan. Selain akses jalan putus total, warga juga kesulitan air bersih serta harga kebutuhan yang melonjak tajam. “Warga sudah kesulitan air bersih. Sudahlah harga makin naik, akses jalan pun putus total,”Joe Kampe, warga setempat, Senin (10/1/2024).

Menurut Joe yang juga Ketua Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3) kemarin, sejak jalan akses utama keluar Desa Sungai Ara putus total tergenang air sepinggang orang dewasa. “Akibatnya perekonomian masyarakat menjadi terganggu,”jelasnya.

Dikatakan Joe, untuk saat ini semua harga pokok melonjak naik termasuk air minum (air bersih). Hal ini disebabkan sulitnya warga untuk memasukkan kebutuhan warga dari Bunut ke Sungai Ara, karena harus menggunakan sampan atau rakit. “Kalau biasanya, jalan utama desa meski masih buruk, tapi masih bisa dilewati mobil, truk, sepedamotor. Jadi, arus barang pun mudah. Tapi, sekarang sejak dilanda banjir warga menggunakan sampan bahkan rakit sebagai alat transportasi. Ini memakan waktu lama. Jadi harga kebutuhan pun naik,”bebernya.

Untuk itu lanjut Joe masyarakat berharap baik Pemerintah Desa Sungai Ara maupun Pemkab Pelalawan serta pihak swasta bisa memberikan bantuan kepada masyarakat Desa Sungai Ara. ” Kalau ada bantuan tentu dapat mengurangi beban warga dampak bajir luapan Sungai Kampar,” harapnya terutama sekali air bersih serta kebutuhan lainnya karena masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas lazimnya.

“Sebelum banjir harga cabe kampung Rp 70-80 ribu/kg, sekarang sudah Rp 130 ribu-150ribu/kg. Belum lagi bahan-bahan pokok termasuk sayuran dan lainnya,”ungkapnya.

Begitu juga air isi ulang lanjut Joe.” Jika sebelum banjir hanya Rp 5.000/galon saat ini dijual Rp 8.000-10.000/galon. Kita pun memaklumi karena kesulitan transportasi dari desa ke tempat belanja,”ungkap warga Sungai Ara yang dikenal vokal mengkritisi berbagai kebijakan pemerintah terutama menyangkut kepentingan publik ini sambil berharap bantuan dari pihak terkait untuk warga terdampak banjir.

“Tak hanya warga Desa Sungai Ara wak, tapi untuk semua masyarakat yang terdampak banjir. Hampir sepanjang Sungai Kampar terdampak banjir wak,” pungkas Joe. Sementara kondisi banjir di Kabupaten Pelalawan semakin parah. Debit air makin naik. Tak hanya jalan sekitar Kompleks Kantor Bupati Pelalawan yang terendam.

Di Jalan Lintas Timur Sumatera KM 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan juga makin parah. Semua jenis kendaraan kecil tidak bisa melintas. Kecuali menggunakan truk gendong dengan biaya yang mahal. Selain itu, setidaknya ada 7 unit truk, tronton yang mogok di badan jalan yang banjir hingga membuat kondisi jalan makin sulit dilewati, meski ada petugas gabungan di lokasi banjir.(amr)

About Linda Agustini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *