Selasa , 11 Februari 2025
Kades Pejangki, Yulismas bersama Ketua BPD Desa Pejangki Ibnu Hajar,SE membagikan sembako kepada masyarakat Desa Pejangki yang terdampak banjir.har

Pejangki Tenggelam, Warga Butuh Uluran Tangan dan Perahu Karet dari Pemkab Inhu

INHU (pekanbarupos.co) — Lengkap sudah penderitaan warga di Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Pasalnya, sudah beberapa pekan ini ekonomi lumpuh pasca akses utama, baik itu jalan provinsi maupun jalan Kabupaten dan jalan desa lululantah sulit dilintasi, kini musibah banjir memperparah keadaan.

Pantauan media ini, Ahad (18/2/2024) pasca intensitas curah hujan cukup tinggi diwilayah ini membuat sejumlah ruas jalan diterjang banjir. Tak hanya jalan, pemukiman padat penduduk pun tak luput dari terjangan banjir.

Dari sekian lokasi, wilayah terparah diterjang banjir terjadi di desa Aurcina dan desa Pejangki. Untuk desa Pejangki, untuk saat ini debit air mencapai 1 meter dan menenggelamkan jalan utama dan 70 rumah atau Kepala Keluarga (KK).

Kades Pejangki, Yulisman melalui Sekdes, Tribowo H, S. Pd mengatakan, banjir mulai menerjang desanya sejak kemarin siang, Sabtu 17 Februari 2024. Dan pada hari ini, Ahad 18 Februari 2024 debit air makin tinggi. Bahkan menurutnya, debit air dipastikan akan semakin tinggi seiring banjir kiriman dari wilayah hulu yang ia prediksi baru sampai ke desanya nanti malam.

Saat ini, terang Bowo, jalan utama masyarakat sudah putus total dan warga terisolir. Jalan utama air sudah setinggi 1 meter lebih, bahkan orang dewasa sudah tenggelam jika nekat melintas dijalan itu.

Menurut dia, sejak 10 tahun terakhir, banjir paling parah terjadi pada hari ini. Sebelumnya debit air karena banjir tak sampai sedalam ini. Karena banjir, puluhan hewan ternak juga terpaksa dievakuasi ketempat yang lebih aman.

“Sudah tak bisa dilewati lagi. Kecuali menggunakan pompong dan perahu karet milik desa. Banjir melumpuhkan aktivitas masyarakat. Satu Dusun tenggelam,” ungkap Sekdes.

Pihaknya menghimbau agar warga mengungsi ketempat lebih tinggi dan aman. Sebab, menurut dia kedalaman banjir masih bisa bertambah sewaktu waktu. “Kami akan mendirikan tenda pengungsian dan dapur umum untuk menampung warga” jelas Bowo.

Upaya dari pemdes sudah dilakukan, salah satunya memberikan bantuan berupa paket sembako untuk 100 KK yang rumahnya sudah tenggelam. Namun, karena keterbatasan anggaran, tentu 100 paket sembako itu belum cukup, sehingga pihaknya berharap Pemda Inhu turut serta memberikan bantuan bagi para korban.

“Selain sembako, kami juga meminta bantuan perahu karet untuk mengevakuasi warga,” pintanya.(har)

 

About Linda Agustini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *