PANGKALANKERINCI (pekanbarupos.co) — Beragam cara warga menyampaikan keluhan. Salah satunya dengan meletakkan pot pohon kelapa di tengah jalan. Pesannya, perbaiki jalan yang rusak dan terendam hujan. Penampakan pohon kelapa yang diletakkan di tengah badan Jalan Akasia Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan ini menarik perhatian warga. Terutama pengguna jalan, Senin (4/3/2024) sore.
Betapa tidak. Selain terkesan aneh, pohon kelapa akan tumbuh di badan jalan yang beraspal. Tapi juga membuat arus lalu lintas menjadi tersendat. Banyak kendaraan terpaksa antrian, karena hampir separo badan jalan terendam, ada pula pohon kelapa merah yang tegak di sana.
Setelah media ini perhatikan. Ternyata pohon kelapa dengan ketinggian hampir 2 meter itu masih berada dalam pot. Dan pot yang berisi kelapa itu ditanam pada lobang jalan yang rusak. Di lokasi yang sama juga terendam air hujan. Rupanya, selain komplen agar jalan itu segera diperbaiki karena memang ada lubang menganga cukup dalam, juga sebagai rambu agar pengguna jalan tidak terperosok ke dalam yang terendam genangan air hujan.
“Tak ado jalan air wajarlah Jalan Akasia banjir. Ini membuktikan dugaan saya bahwa perencanaan pembuatan drainase itu asal jadi tanpa memikirkan efek kedepannya,”kata Ketua Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3) Joe Kampe usai mengecek langsung yang dikeluhkan masyarakat itu, Selasa (5/3/2024). Ini fakta lapangan, lanjut Joe Kampe. Jalan air tersumbat semin.
“Ambo tak mau komen terlalu jauh jika ambo tidak menengok dengan mata kepalo sendiri,”ujar Joe lagi terkait genangan air di salah satu akses yang padat kendaraan tersebut sejak dibangunnya penutup drainase oleh Pemkab Pelalawan.
“Semua kita inginkan ibu kota Kabupaten Pelalawan, Pangkalan Kerinci sampai di semua kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan ini bersih dan indah. Tapi, diharapkan pembangunannya tidak mengabaikan aspek lingkungan dan dampaknya. Apalagi ini fasilitas umum jalan yang diharapkan warga aman dan nyaman melintas. Tapi, setelah dibangun malah sebaliknya. Contoh kalau banjir air tergenang, macet dan lainnya,”ungkap Joe Kampe.
Ia pun berharap langkah nyata agar Pemkab Pelalawan. Diantaranya, dengan memperbanyak pipa saluran air hingga air bisa masuk ke drainase hingga tidak lagi menggenangi badan jalan. “Fakta di lapangan bahwa pipa pembuangan air itu banyak yang tertutup sehingga apabila hujan, air hujan di Jalan Akasia terkurung karena kiri dan kanan lebih tinggi drainase. Diperparah lubang/pipa pembuangan air dari jalan ke drainase tersebut tertutup,”ucapnya.
“Untuk itu perlu kiranya DPRD menjalankan fungsi pengawasannya,”harap Joe lagi sambil mengingatkan jangan duit APBD digunanakan untuk perbaikan malah menjadi masalah baru seperti Jalan Akasia tersebut.(amr)