Selasa , 11 Februari 2025
Kondisi ruas Lubuk Kandis - Pangkalan Kasai yang berada di Kecamatan Batang Cenaku jika musim hujan jalan hancur dan sulit dilalui kendaraan.har

Masyarakat “Gigit Jari”, Ruas Lubuk Kandis – Pangkal Kasai Tak Dapat Potongan Kue Berupa Rigit dari Pemprov Riau

INHU (pekanbarupos.co) — Nampaknya warga masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau terpaksa harus ” gigit jari” dan menelan kekecewaan yang mendalam. Hal itu dikarenakan harapan dan mimpi masyarakat untuk mendapatkan “potongan kue” berupa Rigit di alur transportasi utama mereka tak terealisasi di tahun 2024 ini.

Pasalnya, peningkatan konstruksi di ruas Lubuk Kandis – Pangkalan Kasai yang sering disebut Jalan lintas selatan (Jalinsel) tak dapat gelontoran dana dari APBN 2024.

Padahal, menurut informasi yang diperoleh awak media ini dari anggota DPRD provinsi Riau komisi IV, Manahara Napitupulu, Rabu 31 Januari 2024 lalu, ruas jalan yang dimaksud di tahun ini akan di Rigit kembali. Justru, peningkatan jalan kontruksi di Kabupaten Inhu di tahun ini hanya ada tiga lokasi yang akan dibangun oleh Dinas PUPR Provinsi melalui Bina Marga.

“Ruas jalan Cerenti – Air Molek, Jalan Air Molek – Japura dan Rengat – Kuala Cenaku yang akan kita bangun di tahun 2024 ini,” sebut Kadis PUPR Provinsi Riau melalui Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan (PPJJ), Brantas Hartono S ST M IP, Ahad (21/4/2024) melalui sambungan selulernya.

Terkait kabar dari Napitupulu akan adanya peningkatan kontruksi (Rigit) di ruas Lubuk Kandis – Pangkalan Kasai ditahun ini tidak ada alias ” zonk”.

“Karena minimnya anggaran, sehingga di Kabupaten Inhu hanya ada tiga lokasi yang kita kerjakan. Dan di ruas Lubuk Kandis – Pangkalan Kasai tidak termasuk didalamnya,” beber Brantas Hartono.

Sementara itu, anggota DPRD provinsi Riau Komisi IV, Manahara Napitupulu dikonfirmasi kembali terkait kabar yang disampaikan olehnya, yang bersangkutan belum merespons.

Diberitakan sebelumnya, tepatnya, Rabu (31/1/2024), melalui sambungan selulernya, Politisi partai Demokrat ini menyebutkan, peningkatan struktur jalan kontruksi di ruas jalan Pangkalan Kasai -Lubuk Kandis (Jalinsel), Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Inhu, Riau tahun 2024 bakal dilanjutkan.

Menurut Napitupulu kala itu, besaran dana yang akan digelontorkan Pemprov Riau melalui Dinas PUPR dan Bina Marga ke ruas jalinsel sebesar+/- Rp 12 Milyar.

“Kemarin sudah kita sampaikan dan kita tekankan ke mereka (PUPR dan Bina Marga) jalan ini agar menjadi perhatian khusus, karena di ruas jalan ini rusak,” sebut Napitupulu.

Penekanan ke instansi terkait itu, kata dia, sebab anggaran di PUPR masih dapat digeser sesuai dengan real di lapangan. ” Sudah ketok palu, anggarannya melalui APBN tahun 2024, sehingga terakomodir sepanjang 1 kilo meter, berupa Rigit (beton),” terang Napitupulu lagi.

Terkait peningkatan struktur jalan kontruksi di ruas jalan Pangkalan Kasai -Lubuk Kandis, dipastikan olehnya akan tetep berlanjut. Akan tetapi, sebut dia, tidak harus reguler namun bisa juga spot spot alias tidak satu titik. ” Bisa melompat lompat sesuai kebutuhan di lapangan,” jelas Napitupulu saat itu.

Tak diperolehnya peningkatan kontruksi di ruas Lubuk Kandis – Pangkalan Kasai di tahun 2024 ini lantas mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari aktivis Satsus BN Provinsi Riau, Arbain. Kata Arbain, ribuan masyarakat di Kecamatan Batang Cenaku sudah lama mendambakan adanya peningkatan kontruksi berupa Rigit maupun aspal, sebab, kata dia, terdapat belasan kilo meter lagi kondisi jalan masih berupa tanah kuning.

Arbain mewakili masyarakat yang berdomisili di wilayah Kecamatan Batang Cenaku merasa kecewa terhadap wakil rakyat maupun Dinas terkait. Kekecewaan itu tentunya sangatlah beralasan, pasalnya, harapan untuk menikmati jalan yang memadai harus tertunda di tahun ini.

“Kondisi saat ini Jalinsel (Lubuk Kandis – Pangkalan Kasai) sangatlah memprihatinkan, terdapat sejumlah titik terparah dan sulit dilalui oleh masyarakat, baik itu pengendara roda dua maupun roda empat,” ujar Arbain.

Bahkan, lanjut Arbain, karena kondisi jalan yang hancur, menyebabkan antrian panjang dan tak jarang sejumlah kendaraan terjebak dan tumbang di tengah jalan.

“Coba bapak bapak yang kerja di Provinsi Riau, terutama Bina Marga untuk turun langsung ke lokasi. Karena kalau hanya sekelas UPT, wewenang mereka hanya sebatas perbaikan. Dan di UPT tentu minim anggarannya,” pintanya.

Arbain menambahkan, pihaknya menaruh harapan besar kepada para pemangku kebijakan di Provinsi Riau untuk lebih memprioritaskan pembangunan kontruksi di jalan yang dimaksud. Sebab, kata dia, jalan ini merupakan jalan utama dan sebagai urat nadi perekonomian masyarakat.

“Sepanjang Jalinsel masih terbentang jalan berupa tanah. Sehingga jika musim penghujan tiba, aktivitas masyarakat, petani bahkan pelajar (anak sekolah) terganggu dan tak jarang mereka mandi lumpur karena ingin ke sekolah. Untuk itu, mohon keluhan kami ini direspon,” pungkas Arbain.(har)

 

About Linda Agustini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *