KUANSING (pekanbarupos.co) — Jenazah yang ditemukan mengapung di Sungai Batang Kuantan tepatnya Desa Seberang Taluk Hilir Kecamatan Kuantan Tengah yang diduga salah satu korban terdampak galodo Sumatera Barat diambil petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sijunjung di RSUD Teluk Kuantan, Selasa (14/5) malam.
“Selasa malam petugas BPBD Sijunjung dengan tiga mobil sudah berada di RSUD,” ujar Daswir salah seorang tokoh Minang di Teluk Kuantan, Selasa (14/5) usai membesuk ke RSUD Teluk Kuantan.
Kedatangannya ke RSUD juga menemani warga Kabupaten Tanah Datar di Teluk Kuantan yang salah satu keluarganya juga terdampak Galodo Marapi di Jorong Dusun Tuo Kecamatan Limo Kaum. “Jadi 4 anggota keluarga teman saya ini hilang pasca Galodo. Terdiri dari seorang nenek, ibu rumah tangga dan dua orang anak, satu laki-laki dan satu perempuan,” katanya.
Satu diantaranya tuturnya, sudah ditemukan di Sijunjung yakni sang ibu rumah tangga. Sementara tiga orang lainnya yakni nenek dan dua orang anak belum ditemukan. Jadi ketika mendapat informasi penemuan jasad korban tenggelam di Sungai Kuantan, ia diajak temannya itu untuk mencari informasi ke RSUD.
“Hal itu pula yang mendorong petugas BPBD Sijunjung ke Kuansing. Mereka menduga jasad yang ditemukan di Sungai Kuantan bagian dari keluarga jasad ibu rumah tangga yang telah dtemukan mereka sebelumya,” katanya.
Namun dari keterangan petugas BPBD Sijunjung, diperkirakan jasad korban yang ditemukan di Sungai Kuantan bukan anak dari jasad ibu rumah tangga yang ditemukan sebelumnya di Sijunjung. Sebab katanya, umur anak dari jasad ibu yang ditemukan di Sijunjung berusia sekitar 9 tahun dan belum disunat.
Sementara jasad korban yang ditemukan di Sungai Kuantan sudah disunat. “Dari keterangan sementara petugas RSUD Teluk Kuantan usia korban sekitar 13 tahun atau sudah sekolah SMP,” katanya.
Menurutnya tidak ada identitas sama sekali pada jasad korban. Jika korban merupakan dampak dari Galodo diperkirakan korban sedang tertidur saat Galodo terjadi. “Lumrah kalau tidur tidak pakai pakaian lengkap. Kadang pakai celana dalam sama selimut saja,” katanya.
Kepala korban juga pecah bagian depan atas yang diperkirakan akibat dihantam batu atau terbentur benda keras saat kejadian. Dasrwir dan rekannya menduga jasad anak laki-laki yang ditemukan di Sungai Kuantan itu masih merupakan warga Jorong Dusun Tuo Kecamatan Limo Kaum Kabupaten Tanah Datar. Sebab ada 20 warga Jorong Dusun Tuo yang hilang pasca Galodo di Gunung Marapi. “Mudah-mudahan dan mari berdoa semoga identitas korban segerea diketahui,” katanya.
Sementara Kepala BPBD Kuansing, Yulizar memberikan bahwa jenazah yang ditemukan mengapung di Sungai Kuantan sudah diambil petugas BPBD Sijunjung dengan menggunakan ambulans Puskesmas Kamang Baru. “Tadi malam jenazah sudah diambil petugas BPBD Kabupaten Sijunjung dengan ambulan Puskesmas Kemang Baru,” katanya.
Yulizar juga mengaku belum mendapat informasi tentang identitas korban. Karena saat ditemukan identitas korban. “Nanti petugas BPBD Sijunjung akan menelusuri lebih lanjut,” katanya. (cil)