Opini ini di tulis oleh Nurul Huda Sulaiman, S.Pd Guru Kimia di SMAN 2 Rimba Melintang dan Mahasiswi Pascasarjana Universitas Lancang Kuning dengan bimbingan Ibu Dr. Raudhah Awal, M.Pd. pada Mata Kuliah Teori dan Strategi Pembelajaran.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, pendidik yang berperan sebagai fasilitator harus aktif dan kreatif untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan pendidik yaitu menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik dapat terlibat aktif dan mampu mengembangkan kapasistas kognitif untuk menerima informasi yang diberikan dalam proses pembelajaran.
Untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan, maka kualitas proses pembelajaran sudah seharusnya ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan penerapan strategi atau metode pembelajaran yang efektif di kelas dan lebih memberdayakan potensi peserta didik. Model pembelajaran yang diterapkan harus mampu meningkatkan daya analitik dan penguasaan peserta didik terhadap materi serta kemampuan inquiri peserta didik, sehingga dapat meningkatkan keaktifan peserta didik baik secara individu maupun secara kelompok. Model-model pembelajaran yang dapat memacu peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif saat ini sudah banyak dikembangkan.
Mata pelajaran kimia merupakan bagian dari bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pelajaran kimia yang disampaikan disekolah diharapkan dapat menjadi wadah bagi peserta didik untuk mempelajari hal–hal yang ada disekitar mereka.
Berdasarkan konsep-konsepnya, pelajaran kimia mempunyai tingkat keabstrakan yang cukup tinggi, hal ini menyebabkan peserta didik mengalami kesukaran dalam mempelajarinya. Menghadapi kesulitan dalam mempelajari ilmu kimia, maka perlulah ditingkatkan aktivitas belajar peserta didik agar dapat mengembangkan proses berfikirnya sehingga lebih mudah dalam mempelajari ilmu kimia.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menghadapi permasalahan dalam pembelajaran adalah dengan mengadakan beberapa variasi model pembelajaran
kooperatif yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan.
Model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sikap sekaligus kompetensi keterampilan akademik peserta didik. Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning) memiliki berbagai macam tipe pembelajaran dengan tahap yang berbeda-beda. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menarik untuk diteliti antara lain model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
Menurut Rahayuni (2020) Teams Game Tournament merupakan model yang
menggabungkan Tindakan religious, nasionalis, otonom, koperatif, dan jujur seluruh peserta didik tanpa mengharuskan mereka memiliki kelas social yang berbeda. Dengan memasukkan aspek permainan, model ini memungkinkan peserta didik berfungsi sebagai tutor sebaya. Selain itu, metodologi ini juga mendidik peserta didik untuk membantu dan mendukung satu sama lain, serta menghargai perbedaan dan keunikan setiap individu
(Agustiani, 2023).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Teranikha, dkk (2024), dapat disimpulkan
bahwa penerapan model Teams Games Tournament (TGT) pada materi mengurutkan bilangan menunjukkan bahwa tingkat keaktifan belajar peserta didik meningkat dan dapat membantu mereka lebih aktif dalam belajar matematika.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Hidayati (2020), berdasarkan penelitian yang dilakukannya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran TGT dapat meningkatkan keafktifan peserta didik selama pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Perubahan tersebut diantaranya adalah interaksi dan kerjasama antar peserta didik maupun antara peserta didik dan guru semakin baik. Peserta didik semakin mempunyai keberanian berpendapat dan mengemukakan ide selama proses pembelajaran. Pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru. Peran guru hanya sebatas fasilitator dan evaluator. Peserta didik dituntut aktif mencari informasi serta harus dapat saling bertukar pikiran. Jadi, melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) ini dapat meningkatkan keaktifan dan berpikris peserta didik. Dengan adanya games membuat peserta didik tidak mudah bosan dalam proses pembelajaran khususnya materi Ikatan Kimia dalam mata pelajaran Kimia.
Harapannya dengan adanya opini ini dapat memberikan informasi kepada
pendidik yang lain agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT).
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, T.N., Suryadi, dan Rahman, G.A. (2023). Penggunaan Model Tim Games Tournamen (TGT) untuk Meningkatkan Kemampuan Kerjasama Peserta DidikM enggunakan Rancangan Understanding By Design pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Kelas 4 Sekolah Dasar’’. Didaktik : Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri. Vol 9 (1) : 549-4559
Hidayati, A. (2020). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Team Games Tournament untuk Meningkatkan Keaktifan Peserta Didik. SOSEARCH: Social Science Educational Research. Vol.1(1) : 39-45
Rahayuni, N.L., Abadi, I.B.G.S, dan , Wiarta, I.W. (2020). Model Pembelajaran Tim Games Turnamen (TGT) Berbasis Pendidikan Karakter Terhadap Kompetensi Pengetahuan Matematika Kelas IV SD. Jurnal Adat dan Budaya. Vol.2(1) : 1- 10
Teranikha, E., Fatonah, S., dan Saputro, S.A. (2024). Penggunaan Model Teams Games Tournament untuk berubah meningkatkan Keaktifan Siswa pada Pelajara Mata Pelajaran Matematika. Jurnal Inovasi, Evaluasi, dan Pengembangan, Pembelajaran. Vol.4(1) : 24-29. (rls/tar)