Selasa , 20 Mei 2025
Astaka utama sudah berdiri kokoh dan ajang MTQ segera dihelat.har

Soal Dugaan Pungli MTQ Tingkat Kecamatan, Widianto Bantah Dirinya Ketua Tim Pelaksana Kegiatan 

INHU (pekanbarupos.co) — Dugaan pungli pada MTQ pada sebelumnya di salah satu wilayah tingkat kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang menyebutkan Widianto sebagai Ketua Tim Pelaksana Kegiatan dibantah oleh yang bersangkutan.

Widianto memberikan klarifikasi. Klarifikasi bahwa jika dirinya dalam hal ini bukan sebagai ketua tim pelaksana kegiatan, akan tetapi hanya sebagai salah satu warga yang ikut berpartisipasi dalam MTQ tersebut.

Untuk itu pihaknya meminta pekanbarupos.co untuk menayangkan klarifikasi dirinya dan permintaan maaf atas terjadinya kesalahan penyebutan dirinya dalam kegiatan tersebut. Karena dalam kegiatan ituv dia hanya salah seorang warga yang ikut berpartisipasi menyukseskan acara MTQ tersebut, ungkapnya.

Sebelumnya, dalam berita yang sudah tayang di media ini, nama Widianto disebut ataupun ditulis sebagai tim pelaksana kegiatan.

“Saya disini bukan tim panitia, ataupun ketua pelaksana kegiatan. Tetapi saya hanya berpartisipasi,” sebutnya, Selasa (20/8/2024) malam.

“Namanya orang banyak. Penilaian ataupun pandangan orang kan berbeda beda. Jadi mohon diluruskan biar nama baik saya tidak tercemar,” pintanya.

Sementara Camat di Kecamatan tersebut EA menepis tudingan adanya dugaan pungli itu. Justru, kata dia, warga desa sebagai tuan rumah pelaksaan MTQ Kecamatan pada tahun 2024, ini sangat begitu antusias mempersiapkan acara.

“Anggaran Kecamatan dalam pembuatan astaka ditambah dari sumbangan warga. Warga sepakat Astaka harus megah untuk memuliakan para Qori dan Qoriah peserta pembacaan ayat suci Alquran,” sebut Camat, Selasa (20/8/2024).

Sambung Camat, warga desa tersebut juga membangun stand UMKM di kawasan MTQ. Pembangunan stand ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi warga dengan memberikan tempat dan kesempatan bagi warga menjual hasil produksi UMKMnya.

Kendati sebelumnya sebagian warga merasa keberatan dengan adanya iuran untuk pelaksanaan MTQ serta besaran nilai sewa stand yang dibangun. Namun Camat tetap optimis pelaksaan MTQ harus berjalan karena ini merupakan syiar agama bahkan didukung oleh warga penganut agama lainnya.

“Di daerah lainnya pun warga sangat antusias dengan pelaksanaan MTQ. Bahkan pemerintah desa lain pun sibuk mencari dana untuk membantu operasional kafilahnya. Ada yang terima dan tidak terima itu biasa. Yang pasti kami lihat sumbangan ini pertama sekali dicontohkan oleh Kepala Desa dan aparat desa baru diikuti oleh masyarakat,” jelasnya.

Kades inisial BH dikonfirmasi wartawan menjelaskan bahwa sumbangan warga untuk pelaksanaan MTQ tingkat Kecamatan yang digelar didesa nya adalah kesepakatan warga. Sumbangan ini tidak ditentukan dan secara suka rela.

“Tidak ada pungutan. Sumbangan ini berdasarkan kesepakatan dan secara suka rela warga untuk memeriahkan penyelenggaraan MTQ,” pungkasnya.(har)

About Linda Agustini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *