BAGANSIAPIAPI (pekanbarupos.co) – Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia atau MUI Kabupaten Rokan Hilir melakukan silaturahmi bersama Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Rokan Hilir. Pertemuan itu dihadiri langsung oleh Ketua MUI Rokan Hilir H. Suhaimi Hasyim didampingi jajaran pengurus serta Ketua Bawaslu Rohil Zubaidah bersama staf.
Silaturrahmi itu berlangsung di ruangan lantai dua kantor Bawaslu Rohil pada Selasa pagi (08/10). Dalam pertemuan ini membahas situasi kekinian seputar pemilihan bupati dan wakil bupati Rohil khususnya di media sosial.
Sementara itu ketua Bawaslu Rokan Hilir Zubaidah menyambut baik atas kunjungan pengurus MUI Rohil. Menurutnya Pengawasan pilkada tidak bisa dilakukan sendiri tanpa peran serta seluruh elemen masyarakat, serta mengucapkan terimakasih kepada MUI rohil yang telah peduli atas persoalan yang terjadi dalam pilkada Rohil, pengawasan bersama perlu kita lakukan agar pilkada ini terwujud damai dan sejuk,” harapnya .
Dalam mengawali Silaturahmi Ketua MUI Rohil H. Suhaimi Hasyim mengucapkan Alhamdulillah, hari ini kami jajaran pengurus MUI Rohil bisa bersilaturrahmi bersama ketua dan jajaran Bawaslu Rohil. Tadi kami sempat membahas situasi kekinian seputar pilkada Rohil yang mana kita melihat khususnya di media sosial begitu banyak narasi yang dibuat oleh penggiat medsos diluar batas kewajaran seperti ujaran kebencian, carut marut, aib dan lain sebagainya, itu semuanya dituangkan tanpa memikirkan dampak yang ditimbulkan.
Pengurus MUI Rohil berupaya menjalin sinergitas bersama penyelenggara pemilu baik itu KPU dan Bawaslu bagaimana menciptakan pilkada Rohil yang damai, rukun dan sejuk. Kami mencoba melalui penyelengara pilkada seperti Bawaslu dan KPU bagaimana upaya kita secara sinergitas dalam mendinginkan suasana. Tentunya kita harapkan setiap Paslon, tim, relawan dan masyarakat secara individu mampu mengendalikan sikap emosional, kontrol diri sehingga pilkada ini berjalan sesuai yang kita harapkan, “sebutnya.
“kami sudah putuskan bahwa MUI Rohil menyiapkan konsep dalam khutbah Jum’at yang mana isinya bagaimana menciptakan pilkada rohil yang rukun dan damai, pesan ini disampaikan bersama sama ditengah umat dengan tujuan jangan sampai ada peperangan di media sosial sampai ke dunia nyata. Inilah salah satu ikhtiar kita, mudah mudahan ini bisa membantu penyelenggara pemilu dan mendinginkan suasana politik di rohil,” ungkap Suhaimi.
“Zubaidah menambahkan Bawaslu Rohil memiliki keterbatasan personil dalam mengawasi tahapan pilkada seperti halnya dalam masa kampanye khususnya di media sosial. kami dibawaslu memiliki keterbatasan personil dalam mengawasi khususnya di media sosial ini, seharusnya setiap akun media sosial yang dibuat oleh tim kampanye dan relawan harus didaftarkan di KPU namun nyatanya hanya beberapa yang didaftarkan ke KPU, dan masih banyak pelakunya itu akun bodong dan ilegal “katanya.
Ditambahkan Zubaidah bahwa saat ini Bawaslu Rohil telah menerima 21 laporan dan 9 laporan lainnya masih menunggu,laporan itu kami terima dan kami lakukan kajian dan ada juga kami hentikan karena tidak memenuhi syarat”. Ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Bawaslu berharap kepada MUI Rohil agar mengeluarkan surat himbauan terkait bahanya kampanye hitam atau (black campaign). Bawaslu menilai MUI Rohil mempunyai kewenangan tersebut. Pengurus MUI Rohil berupaya menjalin sinergitas bersama penyelenggara pemilu baik itu KPU dan Bawaslu bagaimana menciptakan pilkada Rohil yang damai, rukun dan sejuk.
“Kami mencoba melalui penyelengara pilkada seperti Bawaslu dan KPU bagaimana upaya kita secara sinergitas dalam mendinginkan suasana. Tentunya kita harapkan setiap Paslon, tim, relawan dan masyarakat secara individu mampu mengendalikan sikap emosional, kontrol diri sehingga pilkada ini berjalan sesuai yang kita harapkan,” Tambahnya. (Rls)