PEKANBARU (pekanbarupos.co)- Hingga kini Debat Kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru yang digelar komisi pemilihan umum (KPU) beberapa waktu lalu terus menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat Kota Pekanbaru. Terutama terkait debat saling lempar pertanyaan antar antar Paslon.
Dari sesi saling lempar pertanyaan yang viral hingga kini, berada pada pertanyaan Paslon nomor urut 3 Ida Yulita Susanti-Kharisman Risanda pada Paslon nomor urut 4 Edy Nasution-Bibra terkait maraknya Islam Salafi dan Wahabi di Kota Pekanbaru sesuai tagline paslon nomor urut 4 Edy-Bibra yang mengusung agamis.
Perdebatan yang hanya berjalan lebih kurang lima menit tersebut viral di berbagai Media Sosial (Medsos) menembus ratusan ribu pengunjung. Dimana komentar netizen terkait pertanyaan yang dilemparkan Paslon Ida-Kharisman tersebut, dinilai menjadi jebakan sendiri dan menunjukan kualitas Paslon tidak menguasai dan memahami persoalan yang ditanyakan.
Justru pertanyaan tersebut membawa berkah dan keberuntungan pada Paslon Edy-Bibra yang menunjukan calon pemimpin berkualitas. Tambah lagi saat Paslon Edy-Bibra menjawab dan mebalikan pertanyaan dimaksud tidak bisa dijelaskan Paslon Ida-Kharisman secara detil justru menuding Paslon Edy-Bibra dengan tuduhan mengizinkan ajaran Salafi dan Wahabi di Kota Pekanbaru.
Hal itu terlihat dari postingan Medsos TikTok @Edynatarnasution yang tembus 110,4 ribu lebih pengunjung dengan berbagai macam komentar menyindir Paslon nomor urut 3 Ida-Kharisman bisa dinilai kualitasnya dan belum pantas memimpin Kota Pekanbaru. Seperti komentar pemilik akun Aqubaa yang menuliskan jika pertanyaan Ida-Kharisman jadi paham isi pemikirannya.
Begitu juga pemilik akun astridfnny, mengatakan jika jawaban Paslon Edy-Bibra sudah benar. Hanya saja Paslon yang bertanya tidak paham dan salah menanyakan yang menjadi jebakan sendiri. Begitu juga komentar lainya yang tidak bisa ditulis satu persatu yang tujuannya juga kurang bagus pada Paslon Ida-Kharisman.
Justru pertanyaan yang dilempar Ida-Kharisman ini, makin meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk mendukung Paslon Edy-Bibra yang tagline agamismya itu tidak hanya tagline tapi terbukti agamis.
Hal itu sesuai yang disampaikan Muhamad Fauzi warga Panam, jika kegiatan debat kandidat ini memberikan dampak sangat besar terhadap masyarakat, terutama mengenal serta mengetahui program Paslon lebih dalam untuk menjadi pemimpin kota Pekanbaru kedepan. Termasuk kualitas Paslon yang akan didukung.
“Kita jadi tahu kualitas Paslon, dan dari debat ini kita sudah tahu siapa yang akan kita dukung dan cocok jadi pemimpin Kota Pekanbaru yang berkualitas,” katanya.
Ia tidak menapik, jika dari seluruh Paslon yang debat lalu, ia tertarik dan percaya pada Paslon nokor urut 4 Edy-Bibra yang dalam debat juga sudah kelihatan sosok orang berjiwa besar dan berkualitas.
“Kita menilai bukan pada hebatnya berdebat, tapi kelas dalam berdebat dan memahami persoalan yang didebatkan. Dari seluruh calon, yang paling berkualitas ada pada Edy-Bibra tidak hanya berbicara tapi juga memiliki data,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan,H Khairul Azwar SAg warga Rumbai, menurutnya jika untuk agama khususnya aliran itu sudah ada orang dan ahlinya, jadi tidak bisa sembarangan menuduh. Jadi jawaban Paslon Edy-Bibra itu sangat tepat dan benar.
“Kalai mau berdebat pahami dulu yang didebatkan, karena kalau tidak paham bisa jadi malu sendiri, apa lagi terkait agama terkait kepercayaan dan hak seseorang yang tidak bisa asal tuding.
Udahlah, udah pas itu Edy-Bibra sangat cocok memimpin Kota Kota Pekanbaru. Berpengalaman jadi pemimpin, agamis, tegas dan jujur. Tambah lagi tidak pernah tersandung masalah hukum selama menjabat,” tutupnya.(dre)