PEKANBARU (Pekanbaru Pos.co) – Calon Wakikota Pekanbaru, Brigjen TNI (Pur) H Edy Natar Nasution jabarkan terkait tagline Agamis yang ditetapkan dalam visi misi maju jadi calon Wakikota Pekanbaru.
Penjabaran tersebut, menanggapi pertanyaan masyarakat ingin tahu lebih dalam seperti apa maksud dan tujuan program Agamis yang akan ditetapkan untuk Kota Pekanbaru kedepan.
Berbagai pertanyaan ini muncul, setelah potongan vidio debat Pilwako antara Paslon Walikota dan Walikota Pekanbaru Edy Nasution-Bibra dengan Ida-Kharisman beberapa waktu lalu terus viral di berbagai Medsos terkait debat salafi dan wahabi.
Menurut Edy Nasution yang juga mantan Gubernur Riau ini, Agamis itu adalah salah satu dari singkatan Tagline PATEN yaitu, Pemberani, Agamis, Tegas, Energik, dan Nasionalis. Khusus untuk Agamis maksudnya sesuai istilah yang bersifat keagamaan, yang artinya terkait keimanan dan ketaatan terhadap ibadah atau agama. Tepatnya, mewujudkan masyarakat kota Pekanbaru masyarakat yang beriman kuat dan lebih takut untuk berbuat tercela yang akan dipertanggungjawabkan di hari akhir kelak.
“Agamis itu kan istilah yang bersifat keagamaan, jadi kita menciptakan di Kota Pekanbaru ini masyarakat yang agamis, masyarakat yang berkeimanan kuat serta taat ibadah. Dan itu kita lakukan melalui peningkatan dan meberikan perhatian pada tempat ibadah yang layak dan nyaman dari gangguan,” katanya. Selasa (19/11/2024).
Intinya sekali kata Edy Nasution, Agamis itu tidak hanya untuk masyarakat muslim saja, tapi untuk semua lintas agama yang ada di Kota Pekanbaru. Selain agamis juga di sebut relegius yang juga bukan untuk satu agama tapi untuk semua masyarakat penganut agama. Bahkan itu juga sesuai dasar negara Pancasila.
“Dalam agama ini kita tidak diajarkan merasa paling benar dan bebas mempermasalahkan yang lain, merendahkan. Apa lagi merasa paling Pancasilais sendiri.
Inilah agamis yang kita maksudkan, semua masyarakat kita bebas menjalankan agama yang dipercaya, saling menghormati dan menghargai dan saling menjaga. Ketika semua ini berjalan lancar dan tentram damailah negeri ini. Karena dengan keimanan kuat akan takut untuk berbuat yang tidak baik,” jelasnya.
Kota Pekanbaru termasuk negeri yang sangat bagus dan nyaman untuk keagamaan, karena tidak ada antar masyarakat beda agama yang bermasalah. Termasuk aliran yang menyesatkan yang hingga saat ini tidak ada pernyataan dari pemerintah maupun mkementerian agama, majelis selaku yag memiliki kewenagnan.
“Maka itu kita bekewajiban menjaga dan meberikan kenyamanan kepada masyarakat dan menciptakan masyarakat agamis dalam kehidupan sehari-hari,”katanya.
Terkait tempat hiburan yang juga berterkaitan dengan program menciptakan masyarakat dan kota Pekanbaru agamis, mantan Danrem 031 Wira Bima ini juga menegaskan, jika untuk hiburan malam itu ditertibkan agar tidak sampai mengganggu.
Arti dalam penertiban ini, ia juga menggarisbawahi tidak menutup karena itu juga usaha, lapangan kerja bagi masyarakat. Ditertibkan disini seperti jam operasionalnya, dampak negatif pada generasi dan menata ulang dengan baik agar tidak menimbulkan hal-hal negatif yang tidak diinginkan. Terutama masyarakat dalam menjalakan ibadah.
“Jadi dari awal saya menegaskan ditertibkan dan bukan menyuruh tutup. Tapi sistim operasionalnya ditata bagus. Baik seperti memperhatikan pengujung, usaha yang dijalankan tidak merusak generasi dan lingkungan. Terutama peredaran Narkoba yang saat ini jadi atensi negara.
Karena saya sebelumnya pernah melihat di waktu saya pergi sholat subuh ada anak-anak kita yang keluar dari tempat hiburan jam sholat subuh. Ini tidak bagus, maka itu saya minta di tertibkan.
Mudah-mudahkan semua ini menjawab keingin tahuan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat kita nyaman melaksanakan aktivitas apa saja.
Jika semua ini tercapai, masyarakat damai, nyaman, tentram dalam menjalani kehidupan itulah kemajuan negeri sesungguhnya,” tutupnya.(dre)