Minggu , 19 Januari 2025
Ilustrasi garong sawit

Harga Sawit Menyentuh Rp3000/ Perkilo, Garong Makin Menggila. Butuh Solusi Hingga Efek Jera Bagi Pelakunya 

INHU (pekanbarupos.co) – Tingginya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit membuat aksi pencurian sawit meningkat. Tidak hanya milik perusahaan, namun juga kebun sawit pribadi pun digasak kelompok pencuri sawit tersebut.

Misalnya saja di Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, ‘Garong’ sawit ini beraksi tak mengenal waktu baik itu siang dan malam hari. Para garong ini mencuri buah kelapa sawit seolah itu kebun milik mereka sendiri.

Salah satu pemilik kebun sawit pribadi mengakui kerap sawitnya digondol maling. Dalam kondisi normal, sekali panen biasanya 900 kilo gram hingga 1 ton. Karena sawit banyak dicuri, hasil panen hanya menyisakan 500 kilo gram per rotasi manen (2 pekan).

“Itu karena dicuri, dulu ketika harga sawit dibawah Rp 2000 per kilogram, pencurian sawit tidak seperti saat ini ,” sebut Ndono salah seorang warga yang mengaku memiliki kebun kelapa sawit di wilayah Desa Sipang, Rabu (18/12/2024).

Harga TBS kelapa sawit saat ini ditengkulak diseputaran desa Sipang, Lahai Kemuning mencapai Rp 2700 an per kilo gramnya. Di harga seperti ini, dirasanya justru para garong diibaratkan dapat ‘durian runtuh’.

“Disaat harga tinggi, maling sawit makin menggila,” tambahnya dan berharap Pemerintah desa Sipang untuk menertibkan para tengkulak kelapa sawit yang menerima hasil buah curian.

Senada juga dialami Imam, seorang buruh panen, aksi pencurian secara brutal terjadi di areal kebun desa Sipang. Hal ini tentu meresahkan dan tak bisa terus terusan dibiarkan. Kendati hanya butuh upah panen, akan tetapi dia pun merasa rugi karena hasil panen menurun tentu upah panen pun makin turun.

“Ini terjadi sejak kenaikan harga yang cukup menggiurkan sehingga mereka sekali panen dapat dua sampai tiga kuintal saja sudah mengantongi hampir Rp 1 juta,” kata Imam.

Oleh sebab itu, para petani berharap pihak terkait untuk membuat perdes ataupun himbauan yang mengatur para tengkulak kelapa sawit agar tidak sembarang dalam pembelian si tandan berduri ini.

Sementara itu, Kades Sipang, Yusri juga membenarkan jika harga TBS kelapa sawit menyentuh harga Rp 3000 per kilogram membuat ninja ataupun garong sawit makin menjadi jadi di desanya itu.

Menanggapi keluhan para petani kelapa sawit, pihaknya dalam waktu dekat ini akan menggelar musyawarah yang melibatkan sejumlah pihak, baik itu BPD, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Linmas hingga para tengkulak kelapa sawit di wilayah desanya.

“Perdes akan segera kita buat, hal itu sebagai efek jera dan meminimalisir terjadinya pencurian kelapa sawit,” tegas Yusri. (har)

 

 

About Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *