Rabu , 26 Maret 2025
Oplus_131072

Jembatan Timbang LLAJ Terantang Manuk Terbengkalai, Jalan Rusak, Keselamatan Pengguna Jalan Terancam

Ketua Umum Komite Pemuda Pelalawan (KPP) Nolis Hadis, SH usai mendatangi Kantor Kemenhub RI Cabang Riau Kepri di Pekanbaru

PANGKAKAKURAS (pekanbarupos.co)-Jembatan Timbang yang terletak di Jalan Lintas Timur, Desa Terantang Manuk, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, sejak lama dibangun namun hingga kini tidak difungsikan. Sempat beroperasi sebentar, fasilitas tersebut kini terbengkalai, menyebabkan kendaraan dengan muatan berlebih (over tonase) bebas melintas tanpa pengawasan. Akibatnya, kondisi jalan semakin rusak dan membahayakan para pengguna jalan.

Menyikapi kondisi ini, seorang Tokoh Pemuda Pelalawan Nolis Hadis, SH mencoba mencari kejelasan dengan mendatangi Balai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Cabang Provinsi Riau-Kepri, Rabu (5/3/2025).

Nolis mempertanyakan alasan mengapa Jembatan Timbang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) di Desa Terantang Manuk tidak difungsikan selama bertahun-tahun.

“Ambo minta kejelasan. Kenapa jembatan timbang dibangun dengan uang negara yang intinya uang rakyat dengan jumlah yang tidak sedikit untuk kepentingan masyarakat, tapi tidak diurus. Dibiarkan terbengkalai. Jalan rusak, rawan kecelakaan. Masyarakat rugi negara juga rugi,”ungkap Nolis Hadis SH.

Menurut mantan aktivis mahasiswa di masanya ini, yang juga pendiri sekaligus Ketua Umum Komite Pemuda Pelalawan (KPP) dari hasil kunjungan ke Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau, diketahui bahwa kewenangan pengoperasian jembatan timbang tersebut berada di bawah Kementerian Perhubungan.

“Namun, ketika mendatangi kantor Kemenhub, diperoleh informasi bahwa hingga kini belum ada serah terima dari daerah kepada pihak kementerian, dan setelah konfirmasi dengan Kadis Perhubungan Pelalawan mendapat jawaban bahwa Pemkab Pelalawan tidak mau menyerahkan asetnya karena merasa rugi Pemkab tidak dapat PAD kalau dikelola Kemenhub saja tanpa melibatkan Dishub daerah. Lah, kenapa ini. Apakah ada permainan,”ujarnya penuh tanya.

“Sampai saat ini masih blunder, tapi in syaa Allah akan terus saya kejar sampai ada titik terang dan Jembatan Timbang ini bisa difungsikan kembali,” katanya dengan penuh tekad.

Ia menegaskan bahwa jika jembatan timbang ini berfungsi sebagaimana mestinya, maka kendaraan yang melebihi kapasitas tidak akan bebas melintas, sehingga kondisi jalan dapat lebih terawat. Hal ini tentu akan mengurangi risiko kecelakaan akibat jalan yang berlubang dan rusak.

“Kasihan masyarakat yang sudah taat membayar pajak, tetapi justru mendapatkan fasilitas jalan yang rusak dan membahayakan keselamatan mereka,” tambahnya.

Harapannya, pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengaktifkan kembali Jembatan Timbang Terantang Manuk, agar jalan tetap terjaga dan keselamatan pengguna jalan lebih terjamin. Kini, masyarakat menunggu aksi nyata dari pihak berwenang untuk memperbaiki kondisi ini.(amr)

About Syaifullah Syaifullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *