PANGKALANKERINCI(pekanbarupos.co) – Banjir yang merendam akses jalan nasional, Jalan Lintas Timur (Jalintim) KM 83, Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, akibat limpahan air dari Waduk PLTA Koto Panjang terus menyulitkan pengendara.
Kendaraan kecil seperti sepeda motor dan mobil berukuran rendah kesulitan melewati jalan yang tergenang air lebih dari 50 cm.
Sebagai solusi bagi pengendara roda dua, Kamis (13/3/2025) Pemkab Pelalawan bersama HT Grup melalui program CSR-nya telah menyediakan angkutan truk gratis untuk menyeberangkan sepeda motor.
Fasilitas ini disambut dengan rasa syukur oleh warga yang selama ini kesulitan melewati jalur tersebut.
“Alhamdulillah, angkutan sepeda motor gratis ini sangat membantu. Setidaknya kami tak perlu mengeluarkan biaya tambahan di tengah situasi sulit ini,” ujar Joe, seorang warga pengguna sepeda motor.
Namun, di sisi lain, pemilik mobil yang hendak melintas justru menghadapi kendala serius.
“Tarif towing yang tinggi membuat banyak warga keberatan. Harga jasa towing di lokasi banjir disebut mencapai Rp750 ribu hingga Rp1 juta per mobil, sementara untuk sepeda motor berkisar Rp100 ribu hingga Rp150 ribu,” ungkap Syukri Sultan dan Joe warga Pekanbaru dan Pelalawan menyampaikan keluhannya, Jumat (14/3/2025).
Melihat kondisi ini, warga berharap Pemprov Riau, pihak PLN Koto Panjang, serta Basarnas RI dapat turut serta dalam membantu pengadaan towing dengan tarif murah atau bahkan gratis.
Hal ini terutama untuk kendaraan yang benar-benar membutuhkan bantuan, seperti mobil rendah yang rentan mogok di tengah banjir.
“Kalau bisa, Pak Gubernur atau pihak terkait menyediakan towing gratis atau setidaknya dengan harga yang lebih manusiawi. Kasihan warga yang ingin mudik atau punya keperluan mendesak,” kata Syukri lagi, seorang warga yang kesulitan menyeberang.
Selain itu, ada juga harapan agar angkutan sepeda motor gratis ini dapat beroperasi 24 jam.
“Pasalnya, selama ini layanan hanya beroperasi hingga sore hari, padahal kebutuhan warga tetap ada sepanjang malam,”harapnya.
Tak hanya pengendara biasa, kendaraan darurat seperti ambulans juga mengalami kesulitan. Kondisi ini dinilai membahayakan pasien dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan perjalanan cepat ke fasilitas kesehatan.
“Ya paling tidak ada prioritas untuk ambulans yang membawa orang sakit bang,”kata Dedi, pegiat sosial di Rumah Relawan Dhuafa Pelalawan menimpali.
Masyarakat juga berharap ada tindakan nyata dari pemerintah untuk menertibkan tarif towing yang dinilai terlalu tinggi. Jangan sampai kondisi darurat ini dimanfaatkan oleh segelintir pihak untuk mencari keuntungan berlebih.
“Tadi malam saya melihat langsung di lokasi Towing satu kali angkut mobil / unit bisa mencapai Rp 750rb-1jt. Sedangkan sepeda motor Rp 100-150 ribu,”papar Joe Ketua Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3)
Kini, warga menunggu respons dari Pemprov Riau, PLN Koto Panjang, dan Basarnas. Mereka berharap ada solusi konkret untuk memastikan akses jalan tetap bisa dilalui oleh semua kalangan, tanpa membebani mereka dengan biaya yang tidak wajar.
Sementara itu ketinggian debit air di lokasi banjir Jalan Lintas Timur KM 83 Desa Kemang Kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan Riau berkisar 54 s/d 55 cm.(amr)