Rabu , 23 April 2025
Foto Ppco : Beginilah kondisi tumpukan sampah disepanjang trotoar pajak lama Bagan Batu terlihat jorok dan bau.

Persoalan Sampah di Trotoar Bagan Batu Masih Menjadi Polemik Serius, Warga Minta Anggota DPRD Jangan Diam Saja

BAGANBATU (Pekanbarupos.co)– Persoalan sampah yang menumpuk di trotoar kawasan Pajak Lama Bagan Batu, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, hingga kini masih menjadi perhatian serius masyarakat.

Untuk itu warga meminta Unit Pelaksana Teknis Dinas Lingkungan Hidup (UPT DLH) Kabupaten Rokan Hilir untuk lebih tegas dan serius dalam menangani permasalahan tersebut.

Menurut keterangan salah satu warga Bagan Batu bernama Ucok, mengatakan tumpukan sampah tersebut berasal dari aktivitas pedagang di Pasar Pajak Lama. Ia menyampaikan bahwa petugas kebersihan yang ditunjuk oleh pemilik pasar biasanya mengangkut sampah dan meletakkannya di atas trotoar setiap subuh.

“Sebenarnya sampah itu berasal dari kegiatan di Pajak Lama. Petugas kebersihan yang ditunjuk pemilik pasar meletakkan sampah di trotoar setiap pagi. Lalu masyarakat sekitar juga ikut-ikutan membuang sampah di tempat yang sama,” ungkap Ucok kepada awak media Posmetro Rohil/ Pekanbarupos.co Sabtu (12/4).

Menanggapi kondisi ini, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Rohil, Delta Norantika, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyurati pemilik Pasar Pajak Lama.

“Benar, kami sudah mengirimkan surat kepada pemilik pasar tersebut untuk mempertanyakan legalitas dan pengelolaan pasar, apakah sudah sesuai dengan aturan atau belum,” ujar Delta.

Dari hasil penelusuran awak media, diketahui bahwa para pedagang di Pasar Pajak Lama dikenakan kutipan biaya kebersihan yang bervariasi, mulai dari Rp3.000 hingga Rp5.000 per hari, dan ada juga yang membayar secara mingguan.

Kondisi ini menuai kritik dari masyarakat. Warga mempertanyakan keseriusan pemerintah mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten dalam menyelesaikan masalah sampah termasuk peran anggota DPRD dari Dapil IV yang dinilai masih bungkam.

“Kami memilih DPRD sebagai wakil rakyat untuk menyampaikan aspirasi kami kepada pemerintah. Jadi, tolong buka mata dan kedepankan kepentingan masyarakat,” ujar Tobing, salah satu tokoh masyarakat Bagan Batu.

Ia menambahkan, jika persoalan sampah saja tidak bisa diselesaikan, maka akan sulit berharap pada penyelesaian persoalan lain yang menyangkut kepentingan masyarakat lebih luas.

Pernyataan-pernyataan ini menjadi sorotan dan sekaligus kritik tajam terhadap instansi terkait dan anggota DPRD Dapil IV di Kabupaten Rokan Hilir.

Masyarakat berharap persoalan ini dapat segera diatasi agar Bagan Batu tidak terus-menerus dikenal dengan julukan negatif, seperti ‘Kota Sampah’.(met)

About Jun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *