BENGKALIS (pekanbarupos.co) – Pagelaran akbar Kenduri Seni Melayu (KSM) ke-26 di Harbour Bay, Kota Batam, menjadi saksi bisu kehebatan Rumah Budaya Kacip Tembaga dari Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis, Riau. Tim ini memukau ribuan pasang mata dengan Musikalisasi Puisi berbalut syair tema Mantra Melayu Sakti.
Komposisi musik hasil garapan Zalfandri Zainal alias Mat Rock Sejangat, bersama Ridho, Iben, Adi Atong, Yoga, Komo, dan Daus, langsung menyihir penonton sejak intro pertama hingga akhir pertunjukan. Pembacaan puisi Mantra Melayu Sakti karya Jefri Al Malay yang menyayat, menyentak, dan membius siapa saja yang menyaksikan, semakin menambah kesempurnaan pertunjukan.
Tak sekadar bunyi dan bait, pertunjukan juga disempurnakan dengan tarian silat bunga Melayu oleh para aktor panggung: Dedek Minah, Wawan, dan Erwin. Gerakan mereka lembut namun tegas, mencerminkan warisan leluhur yang masih bernapas di nadi pemuda pesisir.
Jefri Al Malay, Sang Penyandang Gelar Presiden Penyair Asia Tenggara, vokalnya yang menggelegar dengan pembacaan puisi yang berciri khas Melayu pesisir, sambut menyambut, sahut menyahut bersama Zalfandri Zainal yang juga memainkan gambus dalam pembacaan syairnya. Berisi pesan dan nasehat Melayu Pesisir, sukses memukau penonton.
Penonton? Tak banyak kata. Mereka membisu dalam hening yang khidmat, hanya untuk pecah seketika dalam tepuk tangan gemuruh di akhir pertunjukan. Bahkan pejabat Dinas Kebudayaan dan perwakilan Pemerintah Kota Batam pun tak mampu menyembunyikan decak kagum mereka.
“Saya merinding sepanjang pertunjukan,” ujar Lavina, seorang ibu rumah tangga warga Batam. “Pembacaan puisinya menggelegar, musiknya menyayat tapi indah, dan silatnya… memukau,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan panitia KSM Batam, Ephan Syahrial. Ia menyebut Kacip Tembaga sebagai penampilan yang paling otentik dan kuat dalam menyuarakan Melayu Pesisir. “Ini bukan sekadar tampil. Ini adalah cara mereka berbicara tentang jati diri Melayu. Tahun depan, Insya Allah, mereka akan kembali kami undang,” ujarnya sembari mengacungkan jempol.
Kacip Tembaga, yang diteraju Erwin Syah Putra sebagai ketua, bersama Supriandi (sekretaris), Wawan Irnawan (bendahara), dan Andhika (wakil ketua), memang sebuah nama wadah baru dalam dunia seni Riau, namun diisi oleh para tokoh seniman dan budayawan lama dan terkemuka.
KSM Batam sendiri merupakan agenda Seni Budaya Melayu internasional yang sudah digelar sejak 1999 dan menjadi bagian dari event resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di bawah label “Karisma Event Nusantara (KEN)”. Tahun ini, lebih dari 10 negara sahabat ikut berpartisipasi, menjadikan panggung KSM sebagai barometer eksistensi budaya Melayu di kancah dunia.
Dengan kesuksesannya di Batam, Kacip Tembaga semakin menunjukkan eksistensinya sebagai suara Melayu yang hidup, menyala, dan kini menggema hingga lintas batas.(Mil)
Pekanbaru Pos Riau