BATUHAMPAR (pekanbarupos.co) — Kelompok PKK Kelurahan Bantaian Hilir, Kecamatan Batu Hampar menggalakkan kegiatan pembuatan corak kain batik ecoprint. Batik ecoprint ini merupakan proses pewarnaan kain dengan menggunakan tanaman berkhasiat obat dijadikan sebagai motif batik.
Dikatakan Rimba Saksiah, inisiator ecoprint menjelaskan, bahwa ini merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain, kemudian kain tersebut direbus.
Lebih lanjut, untuk pemilihan kainnya sendiri harus yang berasal dari serat alami agar warna yang dihasilkan dari tanin daun mampu meresap sempurna dan tahan lama, dengan kain dan bahan warna alami akan mengurangi resiko kesehatan seperti alergi, bahkan pencemaran lingkungan dari proses pembuatan.
Daun yang digunakan dapat ditemui hampir diseluruh Indonesia sebagai ciri khas flora Indonesia, seperti kayu secang, akar dan daun mengkudu, daun jati, daun jarak, serta daun ketapang.
Rimba Saksiah, S.Pd merinci, bahwa pembuatan ecoprint ini banyak berasal dari tanaman obat, sehingga memudahkan pengenalan ke masyarakat tentang berbagai jenis tanaman obat, dan memiliki nilai estetika tinggi jika dikombinasikan pada sebuah bidang kain, sehingga secara tidak langsung bisa mengkampanyekan ke masyarakat bahwa pentingnya melestarikan tanaman obat di setiap lingkungan.
Selain itu pembuatan ecoprint ini menjadi sarana inovasi kreatifitas, dan bisa menjadikan solusi peluang usaha. Misalnya jika masyarakat atau instansi mau membuat seragam batik bercorak tumbuhan bisa menggunakan ecoprint ini.
Lurah Bantaian Hilir Ade Mahyuni. M.Pd, mendukung penuh adanya inisiasi pembuatan ecoprint di wilayah kerjanya itu, sebab bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat, terutama kelompok PKK di Kelurahan Bantaian Hilir ini.
Ditempat yang sama, Tomiri, Penyuluh Pertanian di BPP Bangko, memberikan apresiasi kepada inisiator ecoprint, sebab dengan adanya produksi ecoprint bercorak tanaman, masyarakat luas bisa mengenal jenis tanaman berkhasiat obat, atau tanaman berjenis gulma di sektor pertanian. “Harapan kita nanti batik ecoprint ini bisa menjadi wadah tranformasi teknologi dan informasi melalui kerajinan,” tuturnya. (iin)
Pekanbaru Pos Riau