BENGKALIS (pekanbarupos) — Dari buruh pelabuhan sampai kepada pemilik pompong di Desa Ketam Putih yang berbatasan dengan Selat Melaka, terlihat antusias dan siap menjalankan arahan Kapolsek Bengkalis AKP Faisal SH, dalam rangka Cooling System dan pesan damai jelang Pemilu bulan Februari 2024 mendatang.
Gaya bahasa dan intonasi yang disampaikan Kapolsek Bengkalis kepada masyarakat, terkesan supel, bersahabat penuh kekeluargaan dan tidak menekan, sehingga mudah diterima oleh warga sebagaimana arahan dari sebuah keluarga.
Masyarakat tidak sungkan menyampaikan keluh kesah, dan Kapolsek Bengkalis AKP Faisal, SH tidak pula kaku dalam pergaulannya dengan mereka, terjadi komunikasi dua arah yang begitu mencair, seperti cerita dan nasehat dari seorang sahabat kepada sobih dekatnya.
Hal itu sebagaimana yang dilakukan Kapolsek Bengkalis AKP Faisal, SH bersama timnya, saat mendatangi buruh pelabuhan rakyat penyeberangan masyarakat yang berada di pulau terjauh selat Bengkalis berbatasan dengan selat Malaka pada Sabtu (6/1/2024) siang.
Kedatangan Kapolsek yang didampingi Kanit Patroli Aiptu Dodi Darmanto, Kanit Intelkam Aipda Tri Mardoni dan Bhabinkamtibmas Bripka Nandra Marden bertujuan untuk mensosialisasikan pemilu damai 2024 ini.
AKP Faisal SH melakukan kegiatan sambang terhadap masyarakat di pulau terluar yang berada di Desa Ketam Putih dengan jarak tempuh lebih kurang 2 jam dari Polsek Bengkalis. Kegiatan sambang tersebut dilakukan Kapolsek Bengkalis bersama jajarannya demi menyukseskan pemilihan umum tahun 2024.
Pria lulusan Sekolah Inspektur Polisi Angkatan 42 ini melakukan komunikasi dengan buruh angkut kendaraan dengan menggunakan sampan atau pompong yang bermuatan sebanyak 6 unit sepeda motor. AKP Faisal SH menyampaikan pesan kepada buruh dan pemilik pompong untuk mensyukuri apa yang didapatkan saat ini dan tidak perlu berputus asa dengan kondisi para buruh tapi tetap berusaha semampunya dengan cara berusaha dan berdoa.
Kapolsek Bengkalis juga mengatakan bahwa saat ini bangsa Indoneaia menghadapi pemilihan umum tahun 2024. “Mari kita sukseskan bersama demi kemajuan bangsa Indonesia. Dan juga jangan kita terpancing dengan isu – isu yang tidak benar ( hoaks),” ujar pria kelahiran Kampar ini.
Sementara pemilik pompong Idon mengatakan bahwa setiap hari bekerja mencari rezeki dengan membawa kendaraan dari Pulau Bengkalis yang berbatasan dengan Selat Malaka ke Pulau Padang Kabupaten Meranti.
Diperkirakan lebih kurang 1 Jam perjalanan yang melintasi selat Bengkalis. Idon juga mengatakan bahwa setiap unit kendaraan di hargai lebih kurang Rp 25.000, dengan risiko apabila kendaraan yang di bawa mengalami kecelakaan jatuh ke laut akan diganti rugi.
“Ya untung dan risiko tidak berimbang, namun gimana lagi itulah resiko yang harus dihadapi,”kata Idon. Idon juga menyampaikan pada kapolsek untuk siap ikut serta menyukseskan pemilu 2024 tahun ini. Selain itu juga Zaidir selaku buruh di pelabuhan masyarakat Ketam Putih menjelaskan, “kami disini berkerja sebagai buruh sebanyak 5 orang yang diketua oleh Amdat dan Ki juga bergantian,” katanya.
Selain itu Zaidir mengatakan risiko yang kita hadapi lebih tinggi dan sangat berbahaya di bandingkan dengan penghasilan yang hanya di dapat hanya Rp5000 per unit. “Namun gimana lagi kita tidak ada kerja lagi dan ini lah kerja yang bisa menghasilkan uang untuk keluarga kita,” ujar Zaidir.(mil)