Senin , 17 Maret 2025

Guru Inhil Minta PGRI Miliki Kantor dan Rumah Singgah

TEMBILAHAN (pekanbarupos.co) – Sejumlah guru di Inhil merasa heran sampai saat ini Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Inhil tidak memiliki kantor resmi. Padahal PGRI organisasi yang menaungi para pendidik.

Tidak hanya kantor, guru juga berharap PGRI Inhil bisa menyediakan rumah singgah di ibu kota Kabupaten Inhil tepatnya Tembilahan sehingga guru daerah yang berurusan bisa memanfaatkan rumah singgah tersebut.

”Kita ingin seperti PGRI daerah lain ada memiliki kantor sekaligus rumah singgah guru sehingga guru daerah ada urusan tidak perlu lagi menginap di hotel atau penginapan cukup dirumah atau dikantor PGRI bisa. Hal inipun bisa membantu guru apalagi guru turut andil dalam iuran rutin tiap bulan untuk PGRI,” sebut Hasni salah satu guru di Kecamatan Kuindra kepada Posmetro Indragiri (grup pekanbarupos.co), Kamis (5/9).

Menurutnya, selama ini PGRI Inhil hanya berbicara tentang iuran atau kewajiban guru untuk PGRI, tapi hak guru untuk mendapat kemudahan terutama saat berurusan di kabupaten sering terkendala terutama baiya saat di kabupaten.

”Kita berharap adanya iuran tiap bulan yang dikumpulkan bisa digunakan atau program lebih efektif, harus PGRI Inhil memiliki kantor dan rumah singgah sehingga guru daerah tidak perlu lagi mengeluar biaya penginap saat berurusan di tembilahan,” keluhnya.

”Jangan hanya saat perlu iuran baru cari guru, tapi kalau sudah hak dan penghargaan guru terabaikan apalagi terobosan untuk peningkatan kompetensi tidak ada sama sekali dan tidak ada suara, bahkan dilarang bikin keluhan di medsos dan aneh kok PGRI organisasi besar guru tidak ada rumah singgah seperti PGRi kabupaten lainnya,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan guru lainnya, Muhtan yang bertugas Kecamatan Mandah. Dia mengaku bingung menyikapi persoalnya iuran anggota yang mana dirinya bersama guru lainnya selalu taat membayar tetapi tetap masih ada utang besar kepada PGRI pusat dan provinsi.

”Kami melihat PGRI Inhil tidak aktif dan kurang kegiatan untuk guru bahkan kalau dibandingkan lebih aktif PGRI kecamatan, iuran jalan terus tapi hutang kok tak kunjungi ada solusi semoga saja ada pembenah di internal PGRI Inhil tersebut apalagi ini tahun politik PGRI harus jadi pelindung guru dan menegakan netralitas sebagai guru atau ASN,” ucapnya. pan

 

About Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *