BALAI JAYA (Pekanbarupos.co) – Pj.Penghulu Bagan Bhakti (Paket E) Kecamatan Balai Jaya, Joko Prasujo S.Pd meminta kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir supaya tidak mempersulit SK CPCL (Calon Petani Calon Lahan) dalam mengurus administrasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
“Kepada pemerintah kami mohon, ya supaya jangan dipersulit lah (penandatanganan) CPCL nya, karena CPCL inilah yang paling penting dan sangat dibutuhkan, tandatangan ini yang sangat perlu,” ucap Pj Penghulu Bagan Bhakti dalam sambutan acara penanaman perdana Sawit program PSR yang dikelola KUD Marga Bhakti Kepenghuluan Bagan Bhakti ( Paket E) Kecamatan Balai Jaya, Kamis (21/11).
Kemudian daripada itu, Datuk Penghulu Bagan Bahkti, Joko Prasujo S.Pd SD mengatakan bahwa program PSR tahap 3 di Bagan Bhakti ini seluas 100 hektar yang dikelola oleh KUD Marga Bhakti. Sebenarnya ini merupakan yang ke empat kalinya namun yang ketiga kalinya tidak mencukupi kuota, sehingga bergabung dengan KUD Lubuk Jawi.
“PSR tahap 3 ini luasnya 100 hektar yang dikelola oleh KUD Marga Bhakti,” terang Joko.
Joko menjelaskan, total lahan yang dilakukan peremajaan ada 600 hektare lahan kavling dan 225 hektare lahan Puskrop sehingga total lahan yang ada di Kepenghuluan Bagan Bhakti 825 hektare.
Kemudian yang sudah di replanting melalui program PSR itu ada sekitar 295,3 selama tiga tahap baik dari KUD maupun kelompok tani. Dan yang replanting mandiri ada juga, yakni sekitar 300an hektare, jadi total yang sudah di replanting untuk Kepenghuluan Bagan Bhakti ini ada sekitar 600 hektar dan masih ada 225 (hektare) lagi yang belum di replanting.
“Untuk tahap selanjutnya kami kejar, karena bagaimanapun petani ini menginginkan satu gebrakan, bagaimana hasilnya tetap atau bisa lebih meningkat, karena adanya jaminan bibit, jaminan penanaman,” sebutnya.
Oleh karena itu, Joko mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) khususnya kepada Ketua DPD Apkasindo, Tommy Evo Sihombing yang menunjukkan jalan bagaimana replanting di Bagan Bhakti ini bisa berjalan sebaik-baiknya, baik dari KUD maupun kelompok tani.
“Tapi kami minta juga kepada Bapak Bupati, khususnya bagaimana ke depan, kita enggak tahu juga ya pak siapa yang jadi (bupati). Kedepan ada satu gebrakan bagaimana kita dapat meningkatkan sarana prasarana yang ada di kebun-kebun kelapa sawit kita, Bagaimana jalan-jalan produksi dan jalan menuju pabrik tidak ada tersendat sedikit pun,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Joko juga menyampaikan bahwa saat ini jalan produksi di Bagan Bhakti ada yang terputus, sama sekali tidak bisa dilewati. Jalan tersebut merupakan jalan penghubung 5 desa diantaranya Pasir Putih, Pasir Putih Barat, Kencana, Bagan Bhakti dan Pelita.
“Sudah 2 kali kami lakukan perbaikan, tetapi ketika hujan deras, air melimpah dan 2 kali jebol. Sampai sekarang kami biarkan dahulu, karena juga menunggu pembangunan dari pemerintah. Karena banyak kali pengeluaran kami, 45 juta setiap sekali perbaiki, ini memang butuh penanganan serius dari pemerintah daerah karena jalan itu terletak di Jln Caltek,” ujarnya.(met)