RIMBAMELINTANG (pekanbarupos.co) – Mendapat informasi adanya laporan masyarakat Mukti Jaya, Kecamatan Rimba Melintang terkait limpahan limbah PKS PT Erakarya Mukti Jaya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rohil gerak cepat mengambil sampel, Kamis (30/1/25).
Pengambilan sampel dipimpin langsung oleh Kabid Penataan dan Penaatan Lingkungan Hidup, Carlos Roshan bersama tim.
Dikatakan Carlos, kehadirannya di PKS PT Erakarya Mukti Jaya menindaklanjuti laporan dan pemberitaan terkait pencemaran limbah PKS ke lahan pertanian masyarakat Mukti Jaya pada Selasa (28/1) kemarin.
“Kami akan mencek dan mengambil sampel di lokasi lahan masyarakat, waduk terakhir dan sejumlah lokasi terdampak lainnya,” kata Carlos.
Untuk diketahui, kata Carlos, bahwa terkait dengan persetujuan lingkungan ini diterbitkan oleh DLHK Provinsi Riau. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah bahwa terkait perizinan lingkungan bukan lagi menjadi kewenangan daerah, melainkan kewenangan provinsi.
“Sesuai perintah Kadis, mereka sudah mengizinkan kami mengumpulkan data dan fakta dilapangan. Dan hasil verifikasi laboratorium akan kami sampaikan ke mereka (DLHK Provinsi),” sebut Carlos.
Selain tim DLH Rohil, Anggota DPRD Rohil Dapil Rimba Melintang Jhoni Simanjuntak turut datang ke lokasi mendampingi para petani.
Jhoni menegaskan, bahwa sebagaimana tugasnya selaku wakil rakyat maka apapun keluhan masyarakat pihaknya siap dari anggota dewan menjembatani persoalan masyarakat. “Keluhan petani ini sudah lama dan berlarut, bila perlu nanti kami DPRD lakukan RDP dengan pihak perusahaan, biar jelas dan lebih transparan,” ujar Jhoni.
Kembali dia katakan, bahwa apapun keluhan petani dan persoalan di bawah maka segera sampaikan ke dirinya, kendati demikian dirinya tak bermaksud mengucilkan pihak perusahaan, karena keberatan perusahaan ini juga diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat.
“Kita butuh perusahaan ini ada manfaatnya bagi lingkungan kita. Jangan pula kita hanya menghisap asapnya saja, namun tidak ada manfaatnya. Ini menyangkut hidup orang banyak. Supaya ada dampak baiknya untuk masyarakat,” tukas Jhoni Simanjuntak.
Sementara itu, Pj Penghulu Mukti Jaya Mukhlis menyebutkan, terkait persoalan petani di lingkungan PKS PT Erakarya Mukti Jaya ini telah berlangsung lama, namun selama ini pihak perusahaan hanya memberikan janji kepada masyarakat namun azaz manfaatnya belum ada atau bahkan tidak ada sama sekali.
“Selama ini hanya janji saja. Saya harap ke depan pihak PKS lebih terbuka dan lebih cepat respon dan cepat menanggapi persoalan masyarakat terkhusus persoalan limbah ini,” ujarnya.
Mukhlis mewanti, jangan sampai muncul ketidakpercayaan masyarakat terhadap keberadaan PKS ini. Yang mana tidak memberikan dampak positif terhadap keberadaan petani.
Menanggapi keluh kesah dan usulan para petani, Manager PT Erakarya Mukti Jaya Putra menyebutkan bahwa memang dua hari lalu terjadi curah hujan yang sangat deras, sehingga air cucian sekitar pabrik meluap dan mengalir ke lahan petani.
“Iya pak, itu bukan dari limbah buangan pabrik. Hanya air cucian dari lingkungan pabrik yang mengalir dibawa air hujan,” sebut Putra.
Untuk menetralisir adanya limbah memasuki lahan pertanian, katanya, pihaknya langsung melakukan pencucian parit dengan alat berat. “Kita sudah lakukan penggalian di sekitar waduk dan menyedotnya ke dalam waduk supaya ada sirkulasi,” sebut Putra.
Sambung Putra, terkait usulan masyarakat soal penyediaan air bersih pihaknya akan mencoba membuat instalasi air di pinggiran kolam Ipal, kemudian aliran parit akan dijaga supaya tidak terkontaminasi.
Lalu, untuk tumbuhan pelindung pihaknya akan menanam bambu sebagai peredam suara dan pelindung debu serta soal cerobong asap yang agak pendek.
“Untuk cerobong asap akan kita lakukan perombakan, kalau pencemaran udara kami sudah ambil sampel namun belum keluar. Sementara untuk kompensasi akan kami sampaikan ke HO Medan. Semoga beberapa tuntutan petani dapat kami penuhi satu persatu,” pungkasnya. (iin)