Minggu , 18 Mei 2025

Jaringan Narkoba Pakai Sistem Lempar atau Tempel, Sehingga Sulit Dilacak Polisi

KUANSING (Pekanbarupos.co)–Jaringan pengedar narkoba selalu punya cara bertransaksi agar semakin sulit dilacak polisi. Modus yang kian kerap dipakai adalah sistem tempel atau lempar.

“Tidak ada pertemuan langsung antara pembeli dan penjual saat serah terima narkoba,” kata Kapolres Kuansing AKBP Angga F Herlambang melalui Kasat Narkoba AKP Novris H Simanjuntak kepada wartawan belum lama ini.

Sistem lempar yang sering dilakukan jaringan narkoba kata Novris, pembeli dan penjual tidak saling bertemu. Mereka biasanya komunikasi lewat telepon selulernya terkait lokasi tempat pengambilan barang.

“Sementara uangnya dilakukan via transfer lewat e-banking,” katanya.

Menurut Novris, rata-rata yang terjun ke jaringan narkoba adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan tetap alias pengangguran.

“Seperti delapan tersangka yang barang buktinya akan kita musnahkan ini semuanya pengangguran,” ujar Novris.

Ketika ditanya kenapa mereka tergiur dalam jaringan jual beli narkoba, jawab Novris, salah satu penyebabnya adalah ekonomi. Mereka ingin mendapatkan uang dengan mudah dan banyak tanpa bekerja.

“Jual beli narkoba ini keuntungan cukup besar, maka mereka tergiur. Makanya yang sudah residivis pun tergiur untuk menjual lagi,” katanya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada masyarakat Kuansing telah memberikan informasi terkait penyalahgunaan narkoba. Ia berharap masyarakat ikut serta dalam pencegahan peredaran narkoba di Kuansing

“Karena tidak cukup penegakan hukum, tapi mari sama-sama mensosialisasikan bahaya narkoba di lingkungan masing-masing,” harapnya.(cil)

About Syaifullah Syaifullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *