KUANSING (Pekanbarupos.co)- Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia melaunching program penanaman 1 juta pohon matoa di seluruh Indonesia melalui zoom meeting, Selasa (22/4/2025).
Sementara di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kuantan Singingi juga melaunching 1.840 batang bibit matoa yang akan ditanam di 108 titik di wilayah Kuansing.
Menurut Plh Kepala Kemenag Kuansing, Dr H Bakhtiar Saleh, launching penanaman bibit matoa ini dalam rangka menyambut Hari Bumi 2025.
“Pagi tadi, Pak Menteri Agama sudah launching penanaman 1 juta pohon matoa se-Indonesia di Depok. Dan kita di Kuansing dipusatkan di halaman Kemenag Kuansing,” ujar Bakhtiar kepada Pekanbaru Pos, via telepon selulernya kemarin.
Launching penanaman bibit matoa se Indonesia juga diikuti secara zoom meeting. Di Kuansing, ditandai dengan penanaman pohon matoa di halaman Kantor Kementerian Agama Kuansing.
Penanaman itu pun diikuti Asisten II Setda Ir H Maisir, Ketua Pengadilan Agama Kuansing Genius Virades, Ketua FKUB H Armadis, Sekretaris PD Muhammadiyah H Burdianto, Ketua Rais Am PC NU Kuantan Singingi KH Muzakir, Ketua Agama Budha (Permabudhi) Subejo Aris Wadoyo, Ketua PGI Singal Sinaga, Pimpinan BSI Teluk Kuantan Helfi.
Sebanyak 1.840 batang yang akan ditanam di 108 titik itu meliputi, Kantor Kemenag, Kantor KUA se Kuansing, Madrasah Negeri dan Swasta, Pondok Pesantren dan beberapa rumah ibadah.
Di hari bumi ini, Kementerian Agama se Indonesia ingin ambil bagian dalam upaya penyelamatan bumi. Dimana dengan penanaman pohon kembali, bumi akan kembali hijau, bermanfaat bagi semua mahluk hidup termasuk manusia.
“Dan ini bagian dari ibadah,” ujarnya.
Menurutnya, gerakan penanaman sejuta pohon matoa ini merupakan implementasi salah satu dari delapan program prioritas (asta protas) Menteri Agama Nasaruddin Umar, yaitu Program Ekoteologi.
“Tujuannya, meningkatkan kesadaran ekologis berbasis nilai-nilai agama, menciptakan lingkungan hidup yang lebih hijau, dan menginspirasi umat beragama untuk berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan hidup,” katanya.
Sementara madrasah menjadi bagian dari gerakan penanaman sejuta pohon yang berperan penting untuk melakukan edukasi terkait kepedulian lingkungan. Keikutsertaan madrasah pada gerakan tersebut tentu menjadi praktik baik yang diwujudkan dalam penghijauan madrasah.
“Madrasah go green menjadi kampanye terhadap kesadaran dan kepedulian warga madrasah dalam pelestarian lingkungan,” imbuhnya.(cil)