Rahma: Sudah Langganan Banjir Saat Hujan Lebat
PANGKALANKERINCI (pekanbarupos.co)-Hujan yang turun sejak dinihari Senin (24/2/2025) seakan membawa berkah sekaligus ujian bagi warga Pangkalan Kerinci Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan.
Sejak pukul 00.00 dari langit yang kelabu, butiran air jatuh tanpa henti, membasahi setiap sudut kota. Sempat reda menjelang dan sesudah sholat subuh, namun curahan hujan sampai pukul 09.00 WIB mulai berhenti.
Namun, dibalik kesejukan yang dibawanya, ada kisah yang berbeda di rumah-rumah warga karena air yang merembes masuk, genangan yang semakin meninggi, dan sampah yang terbawa arus memenuhi jalanan serta saluran air.
Tak hanya fasilitas jalan dan rumah warga yang terendam. Sampah plastik pun bermunculan di mana-mana.
Keluh kesah juga terdengar di mana-mana. Di grup WhatsApp, tepi jalan warga menceritakan hujan deras yang luar biasa.
Ada yang terbangun di tengah malam karena rumahnya mulai terendam, ada pula yang baru selesai membersihkan sisa banjir tengah malam, hanya untuk melihat air masuk kembali saat hujan menyambung di pagi hari. Tak sedikit yang harus berjuang membersihkan rumah, meski kelelahan setelah seharian bekerja.
Bahkan, ada yang mendapati belut masuk ke dalam rumah, seakan ikut mencari tempat berteduh dari air yang meluap.
“Ini sudah langganan banjir setiap hujan deras,” keluh Rahma Yuni, seorang warga. Ada yang pasrah, ada yang bersedih, namun ada pula yang tetap berusaha melihat dari sisi lain.
“Semoga rezeki kita selebat hujan ini,” ucap Esty warga Jalan Pemda Gg Cenderawasih Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota dengan harapan di tengah kepayahan.
Di antara genangan, ada pelajaran yang bisa dipetik. Sampah yang berserakan di mana-mana menjadi pengingat bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Alam mungkin sedang berbicara, mengingatkan manusia untuk lebih peduli.
“Iya parah banget sampah berserakan dimana-mana, terutama disaluran air penuh dengan tumpukan sampah. Ini adalah peringatan dari Allah untuk kita semua, agar menjaga lingkungan lebih baik lagi, buang sampah pada tempatnya,”ungkap IRT Rika Kurnia yang tinggal di gang yang sama.
Siang mulai menjelang, tetapi perjuangan warga belum usai. Dengan sapu, ember, dan semangat, mereka berusaha membersihkan rumah dari sisa banjir. Sebuah pemandangan yang mengajarkan bahwa seberat apa pun ujian, kehidupan tetap harus dilanjutkan dengan harapan, kesabaran, dan keyakinan bahwa esok akan lebih baik.
Di beberapa titik, genangan air tidak bertahan lama, karena air terus mengalir. Namun, seperti di BTN Lama, dan beberapa perumahan dan permukiman lainnya masih terendam karena drainase banyak yang tertutup.
“Saya nengok drainase Kota Kerinci macam kurang terurus, sampah dimana-mana,”kata Nano, warga Kampar yang dalam perjalanan menuju ke Indragiri Hilir menyebut kondisi saluran air di Pangkalan Kerinci yang diduga menjadi penyebab terendamnya rumah warga karena hujan lebat.
Bahkan, di beberapa titik di Jalan Pemda yang merupakan salah satu jalan utama, warga terpaksa menutup jalan dengan meletakkan drum kosong di badan jalan agar pengendara tidak melintas, karena rumah mereka terendam banjir. Karena jika kendaraan lewat gelombang air makin besar ke rumah warga.
Sementara itu Ketua RT 002 RW 008 Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota Paino yang juga langsung meninjau kondisi banjir di lingkungannya mengajak warga untuk membersihkan drainase yang tersumbat agar jalan air menjadikan lancar dan genangan air bisa diatasi.
“Nanti sore saya mengajak semua warga gotong royong untuk membersihkan drainase,”ajak Ketua RT 002 Pangkalan Kerinci Kota sambil mengatakan karena musim hujan banyak rumah yang tergenang banjir, maka dari itu sore ini jam 16.00 WIB warga diajak gotong royong membersihkan drainase Jalan Pinang dari mulai Jalan Pemda Gg Merpati hingga samping mesjid Baiturrahim Jalan Murai agar air bisa mengalir dengan lancar. (amr)