Jumat , 11 Juli 2025
Foto Ppco : Tuk Kohar (75) bersama wartawan Posmetro Rohil/Ppco.

Risih Dengan Bantuan, Lansia Ini Memilih Bersahabat dengan Bumi Untuk Selamatkan Anak Cucu dari Garis Kemiskinan

KUBA (pekanbarupos.co)- Cerita motivasi datang dari tokoh masyarakat yang tinggal di perairan Sungai Kubu. Dalam kisahnya, “berjuang dan kerja keras” manjadi modal besar terus melangkah menatap masa depan serta memberikan harapan hidup.

Cerita motivasi ini datang dari tokoh masyarakat bernama, Kohar (75 tahun) warga Jalan Datuk Raja Hitam, RT 04, RW 05, Dusun Tanjung Masjid, Kepenghuluan Rantau Panjang Kiri, Kecamatan Kubu Babussalam, Kabupaten Rokan Hilir.

Ia mengaku risih adanya program bantuan kepada masyarakat lanjut usia (Lansia), Kohar mengaku, jaminan lansia merupakan kerja keras di masa muda dan gemar menabung.

“Jalan kaki bisa, badan sehat, diberi bantuan beras gemar, coba bayangkan, kalau saya waktu muda dulu malu kalau mau diberi bantuan beras itu,” akunya.

Kemajuan zaman dan perkembangan penduduk semangkin pesat, dulu hutan sekarang sudah banyak penduduk dan menjadi kampung warga. Cerita Kecamatan Kubu dan Kuba di Jalan Lintas PU dulu terdapat banyak hutan kini sudah menjadi kampung warga.

“Hutan di Kubu ini hilang sekitar 15 tahun lalu, sekarang sudah habis hutan, bagaimana nasib anak cucu kita kedepannya, seharusnya kami orang-orang tempatan yang senang dan banyak lahan, sekarang hutan sudah habis dibeli orang-orang luar, orang tempatan banyak tidak memilih tanah atau sawah,” akunya.

Zaman dulu masyarakat tempatan dengan mudah mendapatkan tanah. Tapi seiring perkembangan zaman, banyaknya penduduk dari luar yang masuk, kebanyakan lahan-lahan itu dijual dan kini hanya tinggal melihat hamparan kebun sawit milik orang.

“Kalau dulu hutan banyak senang ngambil tanah, sekarang hutan sudah tidak ada, harus siapkan uang banyak untuk beli kebun jadi,” ujar kakek lanjut usia ini yang mengaku dulu sebagai buruh kasar dan menyisihkan uang membuka hutan dijadikan kebun sawit.

Kakek yang biasa humor ini berpesan, agar bagi masyarakat dan sanak saudara yang masih memiliki tanah agar dirawat dengan baik dan jangan dijual. Serta terus berjuang dan gemar menabung demi jaminan masa depan saat lanjut usia (lansia).

“Kita mendengarkan khutbah di saat solat Jumat, bersahabat lah dengan bumi supaya sempurna hidup, bisa beramal dan bisa jadi orang baik, mari kita selamatkan anak cucu kita dari garis kemiskinan dimasa yang akan datang bersahabat dengan bumi, artinya, kalau ada tanah dikelola dan kalau ada kebun dirawat jangan dijual, saya saja sudah tua tetap berjuang apalagi yang masih mudah,” pungkasnya. (Zul)

About Jun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *