Kamis , 10 Juli 2025
Oplus_131072

Perilaku Konsumtif saat Stress Melanda

Oleh : Husnusyifa Az Zahra
Mahasiswa: Psikologi Universitas Brawijaya

Ditengah zaman serba digital ini, stress tampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Stress juga menjadi kondisi yang wajar ketika kita sedang berada di situasi sulit dan tak terduga.

Beberapa faktor yang umumnya dapat memicu adanya stress yaitu tekanan pekerjaan, lingkungan sekitar yang tidak nyaman, masalah hubungan sosial dan lainnya.

Setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghadapinya, terkadang sebagian orang memilih untuk beristirahat dalam jangka waktu yang cukup lama, terdapat juga yang melakukan kegiatan sesuai minat dan hobinya.

Namun, tidak jarang juga sebagian orang terjebak dalam kondisi perilaku konsumtif yang tiba-tiba muncul dalam diri. Perilaku konsumtif ini sering kali terlihat ketika kita cenderung membeli suatu barang yang tidak terlalu dibutuhkan sebagai bentuk pelampiasan dalam meredakan tekanan yang dirasakan.

Salah satu alasan utama mengapa kita cenderung menjadi boros seketika karena hal tersebut sering kali menjadi bentuk dari pelarian emosional. Stress dapat menimbulkan rasa cemas, khawatir, gelisah, takut bahkan sedih yang mendalam, sehingga tak jarang individu mencari sebuah kegiatan yang dapat mengurangi rasa tertekan dalam diri.

Dalam kondisi ini, berbelanja akan menjadi kesenangan dan kepuasan tersendiri bagi individu. Namun, kesenangan ini dapat dikatakan sementara karena individu membeli sesuatu berdasarkan keinginan yang mereka anggap dapat menyenangkan dirinya.

Pada akhirnya, hal ini membuat mereka memiliki dorongan untuk merasakan kebahagiaan dan menghilangkan perasaan tidak nyaman dengan cara membeli sesuatu tanpa berpikir panjang, yang menyebabkan mereka mengeluarkan uang lebih banyak.
Pada era digital ini, individu seringkali menghabiskan waktunya hanya dengan bermain media sosial.

Terlebih lagi saat kita merasa stress, kita cenderung mencari sesuatu sebagai bahan hiburan agar kita teralihkan dari rasa cemas dan gelisah. Media sosial memiliki dampak yang sangat besar terhadap perilaku konsumtif individu, dimana media sosial kini tidak lepas dari kehidupan sehari-hari.

Tidak dapat dipungkiri banyaknya iklan yang muncul di halaman beranda saat kita bermain media sosial dapat mempengaruhi seseorang. Pengaruh yang diberikan yaitu meningkatkan impuls inidividu untuk membeli sesuatu yang berada di suatu iklan yang menarik perhatiannya.

Kemudahan akses dalam belanja online dan penawaran diskon yang diberikan juga menjadi kesempatan emosi untuk mendorong individu membeli sesuatu yang hanya berdasarkan pada keinginan bukan sebagai kebutuhan pokok.

Hal ini semakin diperburuk dengan kecenderungan individu untuk mencari kenyamanan yang instan, yang berujung membeli barang-barang yang tidak diperlukan untuk memberi rasa kesenangan yang bersifat sementara.

Jika hal ini terus berulang, maka dapat memberikan dampak yang merugikan seperti permasalahan kondisi finansial, kekecewaan atas ketidaksesuaian produk yang diterima, rasa menyesal yang menyertai dan lainnya.

Hal ini terjadi karena individu yang memiliki perilaku konsumtif seringkali tidak mampu berpikir rasional. Kondisi finansial dapat berubah-ubah tergantung pada individu yang mengelola, terlebih lagi ketika mereka memilih untuk hutang dan cicilan.

Alih-alih mengurangi stress, hal tersebut justru akan menambah stress dan tekanan. Oleh karena itu diperlukan adanya kontrol kuat dan kesadaran diri dalam individu untuk lebih selektif dalam memilah barang yang benar-benar dibutuhkan atau hanya sekedar keinginan sesaat.

Tidak hanya itu, individu dapat melakukan kegiatan lain yang lebih positif dan mengurangi kegiatan scroll media sosial dapat menjadi langkah yang bijak.

Individu juga dapat memberikan ruang menyendiri dengan merawat diri, berolahraga, menonton atau hal lainnya yang juga dapat menjadi alternatif untuk mengurangi rasa stress dan menghindari kegiatan yang menyebabkan munculnya perilaku konsumtif.  Serta membuat rencana keuangan untuk membatasi anggaran untuk kebutuhan dan keinginan.(rls/yus)

About Syaifullah Syaifullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *